Jakarta, Aktual.com — Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lampung Timur Merah Juansyah menyatakan Ujian Nasional bukan lagi menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa karena tak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
“Ujian Nasional sepertinya bukan hal yang menakutkan lagi bagi siswa karena UN ini bukan lagi penentu kelulusan siswa,” ujar Merah, saat dihubungi di Lampung Timur, Sabtu (2/4).
Menurut dia, UN kini menjadi alat ukur untuk mengetahui kemampuan seorang siswa.
“Hasil UN ini menjadi alat untuk mengetahui kemampuan siswa,” katanya.
Meskipun begitu, menurutnya, siswa tetap dituntut untuk mengerjakan soal UN dengan baik.
Kepala Disdikpora itu menyatakan, untuk menghadapi UN 2016 para siswa di Kabupaten Lampung Timur telah mengikuti berbagai persiapan seperti try out atau latihan mengerjakan soal-soal UN agar mereka benar-benar sudah siap mengikuti UN tahun ini.
Dia menyebutkan, total siswa yang akan mengikuti UN tahun 2016 di Kabupaten Lampung Timur adalah sebanyak 43.202 siswa, yaitu siswa SMA atau SMK negeri dan swasta sebanyak 8.931 siswa, dan siswa SMP atau MTs negeri dan swasta sebanyak 16.922 siswa. Sedangkan siswa SD atau MI sebanyak 17.349 siswa.
Merah juga menyebutkan terdapat empat sekolah negeri di Lampung Timur yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau UN Computer Based Test (CBT).
“Sekolah pelaksana UNBK itu adalah SMA Negeri 1 Way Jepara, SMP Negeri 1 Way Jepara, SMP Negeri 1 Labuhanratu, dan SMP Negeri 1 Purbolinggo,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional Anies Baswedan telah meminta siswa SMA agar tidak memforsir diri menjelang pelaksanaan Ujian Nasional 2016 yang akan mulai berlangsung pada Senin (4/4).
“Mulai sekarang jangan memforsir diri,” kata Anies saat jumpa pers mengenai pra-Ujian Nasional 2016 di kantornya Jakarta, Jumat (1/4).
Menurut dia, siswa harus rileks jelang UN, sehingga saat pelaksanaan ujian akhir kondisi tubuhnya bugar dan bisa fokus mengerjakan soal-soal tes.
“Istirahatlah yang cukup, makan makanan sehat bergizi dan hindari hal baru yang berisiko. Tidak biasa jalan-jalan malah jalan-jalan atau mencoba makanan baru malah sakit perut sehingga Senin nanti bermasalah,” kata Anies pula.
Lingkungan keluarga, kata Mendikbud, juga agar mengkondisikan siswa agar tidak stres. Anies juga meminta siswa untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak terpuji dalam melaksanakan ujian akhir itu seperti mencontek atau bahkan menggunakan soal dan jawaban bocoran.
Sejak 2015, kata dia, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan karena hal ini ditentukan oleh sekolah melalui ujian sekolah bukan UN.
“Yang dibicarakan tentang UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi penting, jujur yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara. Tidak ada lagi ‘subsidi jawaban’,” katanya Mendikbud lagi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby