Jakarta, Aktual.com – Pendiri Lingkaran Survei Indonesia, Denny Januar Ali, turut mengomentari peluang Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada pilkada 2017 mendatang.
Dia memberikan analisanya secara khusus dikaitkan dengan tertangkapnya Predir PT Agung Podomoro Land (APL), Ariesman Widjaja oleh KPK terkait kasus dugaan suap pengesahan Raperda RZWP3K dan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta.
Sebab, Ariesman dan APL memiliki hubungan ‘spesial’ dengan Ahok. keduanya bertetanggaan dan banyak proyek DKI yang dikerjakan pengembang besutan Trihatma Kusuma Haliman itu, misalnya.
Apalagi, Ahok diketahui mendukung megaproyek 17 pulau buatan di Teluk Jakarta dengan dalih kebijakan era pendahulunya, Fauzi Bowo (Foke).
Sehingga, kasus tersebut berpotensi berimbas pada Ahok, seperti memburuknya opini terhadap bekas politikus tiga partai itu.
“Jawabannya, ini sangat tergantung dari kemahiran Ahok dan teamnya dalam mengelola isu itu,” kicaunya dalam akun Twitter @DennyJA_WORLD.
Denny lantas mengibaratkan kasus Podomoro itu bak bola lambung di mulut gawang. Sehingga, penyerang kesebalasan lain bersemangat untuk mengkonversinya menjadi gol.
Kesempatan kini berada di Ahok, apakah bisa menangkap bola dan dengan strategi catenaccio melakukan pertahanan ketat, hingga balik menyerang dan menggolkan gawang lawan.
Tapi, bila secara hukum bisa dibuktikan ada kesalahan Ahok dalam proyek reklamasi tersebut, sebagaimana diputuskan KPK nantinya, maka bakal menjadi awal dari berakhirnya Ahok.
“Jika ini terjadi, Ahok segera masuk museum,” yakinnya.
Tetapi, bila tak ada bukti hukum dari KPK, eks bupati Belitung selama 17 bulan itu akan tetap bertahan. Bahkan, bertambah ‘perkasa’.
Disisi lain, Denny menerangkan, pertarungan opini publik terkait Ahok atas kasus Podomoro telah bergulir dan berpotensi menjadi head line, khususnya di media sosial.
Hal tersebut tercermin dari maraknya pemberitaan mengenai reklamasi yang digarap Podomoro melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudra (MWS), izin yang dikeluarkan Ahok, hingga gugatan atas izin tersebut oleh LSM lingkungan ke PTUN.
Mantan ketum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) ini menambahkan, kedekatan Ahok dengan Podomoro bakal segera terkena apa yang disebut quilty by association.
“Seandainya Ahok tak bersalah, tapi ia oleh opini publik tetap ‘disalahkan’ karena diasosiasikan dengan si tersangka KPK: Podomoro yang mendapatkan perpanjangan ijin darinya,” tutup Denny.
Artikel ini ditulis oleh: