Jakarta, Aktual.com — India dan Amerika Serikat telah sepakat secara prinsip untuk membagi logistik militer, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter mengatakan pada Selasa (13/4), saat kedua negara berusaha untuk menangkal peningkatan pengaruh maritim China.

Washington telah mendesak New Delhi untuk menandatangani kesepakatan Dukungan Logistik yang akan mengizinkan kedua belah pihak militer untuk dapat saling menggunakan pangkalan darat, laut dan udara mereka untuk melakukan pengisian persediaan, perbaikan dan tempat untuk beristirahat.

Namun setelah tertunda selama beberapa tahun, kedua belah pihak mengatakan bahwa sebuah kesepakatan telah ada, meskipun belum siap untuk ditandatangani.

“Kami telah sepakat secara prinsip bahwa seluruh permasalahannya telah terselesaikan. Saat ini kami perlu untuk menyelesaikan rancangannya,” Carter mengatakan setelah mengadakan pertemuan dengan timpalannya asal Indianya, Manohar Parrikar.

New Delhi memiliki kekhawatiran bahwa kesepakatan logistik itu akan membuat mereka tergabung dalam sebuah aliansi militer dengan Amerika Serikat dan mengganggu otonomi mereka.

Namun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, yang menghadapi perluasan pengaruh China di Laut China Selatan dan di Samudera Hindia, telah menunjukkan keinginan mereka untuk semakin mendekat kepada Amerika Serikat. China juga merupakan sekutu dekat dengan pesaing utama India, Pakistan.

New Delhi berkeinginan untuk mengakses teknologi buatan Amerika Serikat untuk mewujudkan rencana Modi yang disebut “Dibuat di India,” untuk membangun sebuah pangkalan industri domestik dan untuk memotong impor persenjataan yang mahal.

Carter mengatakan bahwa kedua negara juga akan menyelesaikan sebuah kesepakatan pertukaran informasi jasa pengiriman komersial.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara