Menkeu Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5). Rapat tersebut membahas potensi penerimaan hasil pengampunan pajak atau Tax Amnesty dan repatriasi modal. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/16.

Jakarta, Aktual.com — Dalam rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa pemerintah telah mendanai pengadaan dan operasional untuk mendukung realisasi program Tol Laut pemerintahan Jokowi-JK.

“Dukungan APBN untuk penyelenggaraan tol laut ini dilakukan melakui dua hal, yaitu dukungan untuk pengadaan kapal dan dukungan untuk operasional dari kapal tersebut,” kata Bambang di Gedung BPPT 1 lantai 3,Jln.MH Thamrin No.8 Jakarta Pusat, Senin (30/5).

Dia memaparkan pada 2015 pemerintah telah menggelorakan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke PT Pelni sebesar Rp500 miliar yang nantinya akan digunakan untuk pengadaan 6 unit kapal barang yang nantinya dipakai mendukung Tol Laut

Kemudian PMN juga dikucurkan kepada PT.Jakarta Loyd Rp350 miliar untuk revitalisasi 6 kapal angkut barang dan pengadaan satu unit kapal yang nantinya juga dipakai untui menunjang Tol Laut.

“Selanjutnya untuk operasi, tadi disampaikan pak Menko, secara komersial operasi ini tidak mungkin bisa ditanggung sendiri. Karena itu harus ada dukungan dari pemerintah. kami lakukan alokasi melalui Kemenhub sebesar Rp1.16 Triliun yang diantaranya dipakai untuk dukung subsidi angkutan brarang sebesar Rp220 miliar, angkutan ternak Rp8 miliar, dan sisanya porsi terbesar untuk penumpang, khususnya lalu lintas di Indonesia bagian timur sebesar Rp937 miliar,” rincinya.

Selain itu, dia mengaku bahwa perintah juga telah menganggarkan Rp2,08 Triliun untuk fasilitas pelabuhan, dan sebesar Rp761 miliar untuk melancarkan arus perairan.

Adapun diketahui program Tol Laut yang digembar-geborkan pemerintah terdiri enam trayek yakni; (T-1) dengan rute Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak pulang pergi sejauh 3426 mil yang saat ini telah dilayani KM Caraka Jaya Niaga 3-32.

T-2 dengan rute Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke pulang pergi sejauh 3.874 mil dilayani oleh KM Nusantara Pelangi 101.

Trayek T-3 dengan rute Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu pulang pergi sejauh 2.076 mil dilayani oleh KM Caraka Niaga Jaya 3-34.

Trayek T-4 dengan rute Tanjung Priok- Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak pulang pergi sejauh 4.644 mil.

Trayek T-5 dengan rute Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate pulang pergi sepanjang 2.608 mil.

Terakhir Trayek T-6 dengan rute Tanjung Priok-Tarempa-Natuna pulang pergi sejauh 1.400 mil saat ini telah dilayani Km Caraka Jaya Niaga 3-4.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka