Jakarta, Aktual.com – Sesumbar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan para pendukungnya di ‘Teman Ahok Fair’, Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan, 29 Mei 2016, betul-betul menggelora.
Saat berpidato selama sekitar 30 menit, Ahok antara lain membanggakan program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dia menyebut, dengan menyebut dirinya telah gelontorkan uang sebesar 200 juta US Dollar atau Rp2,6 triliun untuk Kartu Jakarta Sehat (KJS).
“Berarti kita lebih hebat. Kita buat semua orang berobat tidak bayar. Itu RSUD Tarakan udah hampir 400 orang bedah jantung, itu semua kita tanggung,” ucap dia berapi-api, yang tentu saja langsung disambut tepuk tangan gempita para pendukungnya.
Tapi, jika ditelusuri lagi pernyataan-pernyataan Ahok sebelum-sebelumnya, tentu apa yang dia sampaikan di panggung megah acara itu jadi pertanyaan.
Saat masih jadi Wagub di tahun 2013 misalnya, dia tegas juga mengatakan kalau program KJS bukan berarti masyarakat gratis. “Tidak ada yang gratis di dunia ini. Yang ada jaminan kesehatan berbentuk asuransi, itu yang benar,” kata dia saat itu.
Diingatkan dia, KJS mengajarkan agar masyarakat tidak malas membayar asuransi kesehatan yang diberi judul KJS dan diklaim gratis itu. “Kita harus mendidik rakyat. Saya bilang tidak ada yang gratis. Kalau Rp45-50 ribu, rakyat harus bayar, jangan isi pulsa per minggu Rp50 ribu sanggup, sedangkan bayar kesehatan Rp50 ribu tidak mau,” ujar dia.
Di tahun 2015, Pemprov DKI juga menurunkan anggaran untuk KJS menjadi hanya Rp1,3 triliun. Turun Rp700 miliar dari 2014 yang sebesar Rp2 triliun. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi Priharto mengatakan pengurangan anggaran terjadi karena ada program pemerintah pusat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jadi sebanyak 1,2 juta penduduk DKI ditanggung JKN alias ditanggung pusat.
Sedangkan anggaran Rp1,3 triliun untuk 3,5 juta penduduk juga digunakan untuk membayar tunggakan KJS di rumah sakit di tahun 2014 sebesar Rp20 miliar. Tidak dijelaskan rumah sakit mana saja yang dibayar tunggakannya.
Patut diingat, warga juga diharuskan membayar Rp 19.225 setiap bulan untuk premi KJS.
Artikel ini ditulis oleh: