Jakarta, Aktual.com – Amerika Serikat akan menawarkan peningkatan kerja sama militer dan berbagi data intelijen dengan Rusia dalam upaya melacak dan menyasar markas besar, tempat pelatihan serta jalur perbekalan IS dan al Qaeda, kata “Washington Post”.
Cakupan kerja sama itu tertulis dalam dokumen, menunjukkan perubahan besar setelah sekian tahun pertentangan Washington dengan Moskow, dengan masing-masing mendukung sisi berbeda dalam perang saudara lima tahun di Suriah.
Tawaran di dokumen disiarkan koran itu akan diberikan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam kunjungannya ke Moskow pada Kamis, tambahnya.
Kerry menolak menanggapi saat dimintai keterangan terkait laporan itu.
“Saya akan ke Moskow bertemu dengan Presiden Putin pada malam ini. Kami punya banyak waktu untuk membahas topik itu dan saya akan kabarkan kelanjutannya,” kata Kerry di Paris.
Pejabat tinggi pemerintah mengatakan, Kerry akan membahas sejumlah langkah guna mengatasi aksi IS dan al Qaeda di Suriah, begitu juga upaya mengurangi tingkat kekerasan, membuka akses bagi pegiat kemanusiaan, termasuk transisi politik negara itu.
“Pada saat ini, kami tidak melakukan kerja sama operasi militer dengan Rusia, ataupun perjanjian yang menyepakati hal tersebut,” kata pejabat itu.
Dokumen itu menawarkan tiap pihak berbagi data intelijen guna mengenali sasaran pemimpin pegaris keras, markas pelatihan, jalur perbekalan, dan pangkalan pertahanan Front Nusra Front, yang terhubung dengan al Qaeda di Suriah.
Serangan terhadap sasaran tersebut dapat dilakukan oleh jet tempur Rusia atau AS.
Dokumen itu menerangkan, cakupan kerja sama AS dan Rusia dapat diperluas melalui Kelompok Implementasi Gabungan, berpusat di sekitar ibukota Yordania, Amman.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby