Jakarta, Aktual.com – Kepala Bidang Analisis Ekonomi Internasional dan Hubungan Investor Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Dalyono mengatakan pemerintah telah menyiapkan skenario menutup defisit realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
“Skenario tersebut antara lain pemanfaatan dana amnesti pajak, penyerapan alamiah, dan pemotongan anggaran,” ujar Dalyono di Jakarta, Senin (25/7).
Dalyono mengatakan penyerapan alamiah merupakan skenario yang diutamakan karena jumlahnya bisa melebihi kemampuan pemanfaatan dana amnesti pajak menutup defisit.
Setiap tahun pemerintah tidak menyerap anggaran 100 persen karena terjadi efisiensi. Misal, pemerintah menawarkan kepada investor ‘bidding’ dengan nilai proyek Rp100 miliar, tentu saja pemerintah akan mengambil penawar dengan nilai paling efisien yang nilainya lebih kecil dari Rp100 miliar.
“Dalam setiap pos pengeluaran ada ‘saving’ dari hasil pengelolaan yang lebih efektif,” kata dia.
Pemerintah menargetkan penerimaan negara Rp165 triliun dari amnesti pajak. Dalyono belum bisa memprediksi dana amnesti yang bisa terserap di 2016 karena masih menunggu rilis laporan bulanan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengetahui rata-rata perolehan dalam satu bulan.
Skenario terakhir yang dilakukan apabila dana amnesti dan penyerapan alamiah belum mampu menutup defisit adalah dengan pemotongan anggaran.
Dalyono menyebut pemotongan anggaran dilakukan untuk pos yang kurang produktif, misal perjalanan dinas, rapat, dan pembangunan gedung.
“Kalaupun terjadi penghematan anggaran, tentu tidak di sektor produktif, misalnya infrastruktur yang sifatnya ‘long-term’,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka