Jakarta, Aktual.co — Pengamat komik sekaligus komikus, Hikmat Darmawan menilai, industri komik lokal sebenarnya memiliki peluang membangkitkan industri penerbitan di Indonesia. Salah satunya karena potensi pasar pembaca yang cukup besar.

“Komik bisa berperan untuk menjadi salah satu pintu masuk penciptaan pasar penerbit lokal. Jadi logika kerjanya dibalik, yakni dengan membangkitkan industri komik lokal, maka industri penerbitan lokal pun dibangkitkan. Pasar pembaca komik kita besar, tetapi mayoritas masih menyerap komik impor terjemahan,” ujar Hikmat kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu (23/5).

Menurut dia, saat industri komik lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri, yakni sekitar tahun 1950 hingga 1970-an,di Indonesia ada sekitar 25-35 juta orang pembaca atau pembeli komik. Hanya saja, lanjut Hikmat, kebutuhan pasar pembaca yang besar itu belum mampu dipenuhi industri komik lokal, bahkan hingga kini.

Salah satunya karena masih bermasalahnya industri penerbitan. Terlebih, kecenderungan industri komik lokal saat ini pada komik cetak.

“Realitasnya, paling baru terwujud 0,5 hingga 1 persen. Sebetulnya bukan kendala di penerbitan ke penerbitan, tetapi industri penerbitan secara umum di Indonesia memang bermasalah,” katapenulis “How to Make Comics – Menurut Para Master Komik Dunia” itu.

Artikel ini ditulis oleh: