Bogor, Aktual.com – Gejolak ekonomi global semakin tidak memberikan kepastian bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Maka dari itu pemerintah Indonesia telah mengambil sikap yang tidak terlalu mengandalkan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional melalui aspek global. Dalam kata lain, ekonomi global tak bisa diharapkan bagi pemerintah Indonesia.
Oleh karen itu, satu-satunya yang menjadi harapan dan tumpuan bagi pemerintah yakni memaksimalkan kontribusi ekonomi domestik untuk mencapai proyeksi APBN 2017 pada level 5,1 persen. Dikatakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dirinya telah mempersiapkan langkah-langkah kebijakan untuk merangsang pertumbuhan domestik sekaligus melindungi dari efek negatif global.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sedapat mungkin dari sektor domestik, karena dari eksternal itu bukannya memberikan up side risk tapi memberikan down side risk. Oleh karena itu, kebijakan kita dari sisi fiskal dan moneter, bersama-sama agar menjaga source of growth tetap terjaga. Kalaupun terjadi gejolak dari luar, diharapkan risikonya tidak merembes terlalu cepat dan terlalu dahsyat ke dalam negeri,” katanya di Sentul, Bogor pada Sabtu Sore (26/11)
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Sri Mulyani yaitu mempertahankan neraca ekspor-impor berada pada kondisi yang datar, kendati pada quartal akhir tahun ini pergerakan ekspor diperkirakan mengalami segmen negatif dan tidak sesuai dengan harapan.
Tak lupa juga, dia kan membuka ruang kapital market dengan memberi kemudahan pengucuran dana dari perbankan. Ini juga dikaitkan dengan peningkatan investasi yang mampu mendorong geliat ekonomi nasional hingga membawa kepada pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan.
“Ekspor-Impor untuk tahun ini masih akan negatif, tidak seperti yang kami harapkan. Namun kita tetap memprediksi di akhir tahun, tetap 5,0. Sedangkan di APBN tahun depan, kita targetkan 5,1 persen, tapi komposisi dari 5,1 itu kita tekankan peranan dari investasi menjadi relatif membaik, dari perbankan dan kapital market. Maka tema tahun depan yaitu menjaga daya beli masyarakat, menjaga optimisme pasar melalui berbagai kebijakan dan kita harapkan ekpor-impor tidak mengalami down side risk,” tandasnya.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan