Sejumlah anak usia sekolah mewarnai lambang negara Garuda Pancasila di halaman situs rumah Bung Karno masa kecil "Persada Sukarno", Desa Pojok, Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/6). Lomba mewarnai yang diikuti oleh sedikitnya 700 anak-anak tersebut guna memperkenalkan sejak dini lambang negara sekaligus memperingati hari lahir Pancasila. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nz/16

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Kwatir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW), Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono, mengatakan, langkah yang diambil Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan menangguhkan kerjasama dengan militer Australia sebagai langkah yang tepat.

Panglima TNI sebelumnya menangguhkan kerjasama latihan militer gabungan dengan Australia karena adanya kasus penghinaan Pancasila. Saat latgab, pelatih dari pasukan khusus TNI AD menemukan kurikulum yang diberikan mengandung materi yang mendiskreditkan Bangsa Indonesia.

Bentuk-bentuk pendiskreditan itu antara lain soal Papua yang harus merdeka serta Pancasila yang dipelesetkan menjadi ‘Pancagila’.

“Tentu warga negara manapun bila ideologinya dilecehkan pasti tidak akan menerima,” tegas Muchdi PR dari laman Muhammadiyah, Jumat (6/1).

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu menyatakan, rakyat pasti akan tersinggung dengan adanya kasus penghinaan Pancasila tersebut. Apalagi mereka yang pernah berjuang menjadi prajurit untuk membela negara.

“Saya yang mantan prajurit saja tidak akan terima apabila ideologi negara dilecehkan, apalagi menjadi prajurit itu tidak mudah karena rela berkorban demi nusa dan bangsa,” jelasnya.

Ditambahkan pula bahwa hubungan Indonesia dengan Australia kerap mengalami pasang surut. Seperti kehidupan manusia umumnya, satu sama lain akan terkadang rukun dan suatu waktu kembali memanas karena suatu sebab.

“Seperti kehidupan kita biasanya, antar dua orang pribadi saja kerap ada permasalahan, begitu juga dengan hubungan politik internasional, kenegaraan yang sering terjadi pasang surut,” demikian Muchdi PR.

Artikel ini ditulis oleh: