London, Aktual.com – Masyarakat Indonesia di London, Ahad (9/1), memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pembacaan barzanji dan lagu bernuansa Islami seperti Tala Al Badru Alayna diiringi dengan rebana.

Grup rebana para ibu ikut tampil dengan rebananya. Para ibu tersebut merupakan kelompok pengajian yang ada di Pusat Islam Indonesia (Indonesian Islamic Centre) di London.

Peringatan Maulud Nabi yang dimeriahkan dengan melantunkan puji-pujian berzanji serasa seperti suasana di Tanah Air. Model peringatan maulid tersebut seperti kebanyakan diadakan di masjid kampung, ungkap Nina, salah satu jamaah yang datang.

Peringatan Maulid Nabi ini diisi dengan tausiyah pertama oleh Murniati Mukhlisin, penulis dan konsultan Sakinah Finance mengenai keuangan keluarga. Murniati dosen di Essex University mengajak yang hadir untuk meneladani Rasulullah SAW dari semua aspek, bukan hanya dari segi masalah shalat dan puasa, tapi menyeluruh termasuk masalah keuangan.

Murniati mengupas masalah perencanaan keuangan keluarga, pencatatan dan penyelesaian utang, penyelesaian wasiat dan waris.

“Kali ini topiknya berbeda, saya ingin menyampaikan semangat yang lain supaya para keluarga Indonesia di London dapat pemahaman yang komprehensif tentang pengelolaan harta, supaya keluarganya senantiasa diberikan ketenangan (sakinah), tidak meletakkan harta di hati tetapi di tangan, karena itulah salah satu yang diajarkan Rasulullah SAW yang harus kita teladani,” ujar Murniati kepada Antara.

Pembicara kedua di acara peringatan maulid nabi ini adalah Ustaz Nurul Huda Haem, motivator dari Pesantren Motivasi Indonesia yang sedang berkunjung ke London. Ustaz yang dikenal dengan Ustaz Enha ini mengajak para hadirin untuk mempelajari kembali perjuangan Rasulullah SAW dalam dakwah Islam, dimana nabi pernah dihina, disakiti, hingga beberapa kali ingin dibunuh. Namuh Rasulullah menunjukan uswatun hasanah yang luar biasa. Rasulullah selalu menghadapi musuh Islam dengan cara yang makruf yaitu secara bijaksana dan baik.

Ustaz Enha bersama rombongan umrah baru napak tilas ke kota Tha’if yang berdekatan dengan Mekah. Pada saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah, beliau melewati kota Tha’if. Disitulah Rasulullah SAW dilempari batu- batuan hingga berdarah – darah dilempari penduduk disana yang tidak mau menerima Islam saat itu.

Tha’if merupakan sebuah kota yang subur, yang kini hampir semua kota di Saudi Arabia mendapatkan pasokan buah dan sayuran dari sana.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan