Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Kairo, Aktual.com – Untuk mendapatkan akhlak yang baik itu tahapannya dengan tiga cara, yakni ilmu, usaha sungguh-sungguh, dan sabar. Hal tersebut disampaikan Maulana Syekh Yusri Rusdi disela-sela pelajaran kitab Manazil As-sa’irin.

Beliau berkata bahwa ilmu disini adalah ilmu pengetahuan kita terhadap nabi, beliaulah sumber akhlak, untuk mengetahui nabi haruslah membaca sejarah hidup beliau, membaca disini tidak cukup hanya dengan satu kitab siroh, karena tidak ada buku sejarah nabi yang mencangkup seluruh aspek kehidupan, akan tetapi semua buku berbeda-beda isinya antara satu sama lain maka bacalah buku sejarah yang berbeda setiap tahunnya, begitu beliau menjelaskan.

Karena dengan membaca sejarah kehidupan nabi maka dapat memberikan gambaran bagaimana nabi ketika mermuamalah dengan sesama manusia, cara beliau bersikap didepan musuh atau teman, bagaimana akhlak beliau terhadap yang kecil dan besar, terhadap para istri bahkan dengan membaca sejarah nabi kita mengetahui bagaimana nabi besikap terhadap Allah dalam berbagai hal yang berbeda, dalam susah, senang, dalam kesempitan dan kelapangan, kita bisa mencontoh sikap nabi dalam berbagai hal yang kita alami jika sejarah kehidupan nabi sudah mendarah daging di diri kita, sambung beliau lagi.

Akan tetapi jika hilang pengetahuan manusia terhadap siapa nabinya, maka sesungguhnya ia telah kehilangan pengetahuan tentang akhlak karimah.

Wajib bagi manusia sebagai ummatnya mengetahui siapa nabinya, dengan mengetahuinya akan membawa pada pengetahuan terhadap syariat dan hukum-hukum Allah, karena nabi di ibaratkan sebagai alquran yang berjalan, sebagimana Sayyidah Aisyah berkata:

“كان خلقه القرآن”

yang artinya: “akhlak nabi adalah al-quran (HR. Muslim)”

Syekh Yusri juga berkata agar membaca kitab siroh nurul yaqin karangan Syekh Al Khudhori untuk anak-anak , setelah selesai sambung dengan kitab fiqh siroh karya Imam Al-Buthy, jika selesai lanjut ke buku siroh karya Ibnu Hisyam, bacalah satu halaman setiap hari, jika selesai maka lanjut ke buku siroh al-halabi, bacalah satu jilid salam satu tahun, maka secara tidak langsung kamu telah hidup bersama nabi.

Dan siapa yang hidup bersama nabi akan melihat nabi langsung dalam keadaan sadar bukan dalam mimpi, bahkan Syekh Yusri berkata “Wallahi” akan melihat nabi dalam keadaan sadar bukan hanya dalam mimpi, karena mereka hidup bersama nabi, setiap hari membaca sejarah nabi, secara otomatis nabi berada dalam dirinya dan ini adalah hakikat dari kalam Allah:

” واعلموا أن فيكم رسول الله”

yang artinya: “Ketahuilah bahwa di tengah-tengah kalian terdapat Rasulullah” (QS. Al-Hujurat/49: Ayat 7).

Laporan: Abdullah alYusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid