Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah wa ro’ah menjelaskan pada pengajian maulidnya, bahwasanya Allah telah memberikan kemulian kepada baginda Nabi SAW yang tidak diberikan kepada para Nabi yang lain.

Diantara kemuliaan ini adalah Allah menjadikan berbai’at kepada baginda Nabi sama halnya bai’at kepada Nya. Allah Ta’ala telah berfirman:

“إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ”

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berbai’at kepadamu adalah sesungguhnya mereka telah berbai’ah kepada Allah “(QS. Al Fath:10).

Pada ayat lain Allah Ta’ala juga telah berfirman:

“مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ”

Artinya: “Barang siapa yang ta’at kepada Rasulullah maka dia telah benar-benar ta’at kepada Allah “(QS. An Nisa:80).

Allah telah menjadikan ta’at kepada baginda Nabi SAW adalah satu derajat dengan ta’at kepada Nya, maka tidak ada perbedaan dari kedua macam keta’atan ini. Karena sesungguhnya baginda Nabi adalah tidak berkata kecuali dengan wahyu. Allah telah berfirman:

“وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى”

Artinya: “Dan tidaklah Muhammad itu berkata dengan hawa nafsunya “(QS. An Najm:3), akan tetapi merupakan wahyu dari Nya;

“إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى”

Artinya: “Tidaklah apa yang dikatakan oleh Muhammad melainkan wahyu yang telah diturunkan kepadanya “(QS. An Najm:4).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid