Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani. AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah menjelaskan dalam pengajian kitab Shahih Bukharinya, bahwasanya salah satu dari sunnah baginda Nabi SAW ketika dalam keadaan sulit adalah dengan mengingat orang shaleh.

Karena dengan mengingat mereka, maka seseorang menjadi tegar, sabar serta ridha dalam mentauladani para kekasih Allah dalam menerima cobaanNya.

Hal ini adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yaitu:

“قَسَمَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم قَسْمًا فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ هَذِهِ لَقِسْمَةٌ مَا أُرِيدَ بِهَا وَجْهُ اللَّهِ فَأَخْبَرْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَغَضِبَ حَتَّى رَأَيْتُ الْغَضَبَ فِى وَجْهِهِ وَقَالَ يَرْحَمُ اللَّهُ مُوسَى لَقَدْ أُوذِىَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ”

Artinya: “Baginda Nabi SAW telah membagikan harta rampasan perang (hunain), kemudian berkatalah seorang laki-laki (dari golongan munafiqin) : ini adalah pembagian yang tidak diharapkan ridha Allah didalamnya (tidak adil). Kemudian saya (Abdullah bin Mas’ud) menyampaikan kepada baginda Nabi SAW, lalu baginda Nabi marah hingga saya melihat kemaran itu pada raut muka baginda, kemudian berkata : semoga Allah merahmati Musa AS, sesungguhnya dia telah disakiti lebih dari ini, dia tetap bersabar “(HR. Bukhari).

Syekh yusri menjelaskan, bahwa dalam hadits ini baginda Nabi SAW telah disakiti oleh perkataan orang munafiq, yaitu menuduh pembagian Nabi terhadap harta rampasan perang ini adalah tidak adil.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid