Jakarta, Aktual.com – Ratusan demonstran turun ke jalan-jalan di pusat kota Los Angeles pada Ahad siang (13/8), guna memprotes kekerasan untuk memperlihatkan supremasi di Charlottesville, Virginia, sehari sebelumnya.

Sambil memegang spanduk hitam dengan tulisan seperti “White Silcence = White Consent” dan “No! Drive out Trump/Pence regime!”, para pengunjungk-rasa berkumpul di luar balai kota untuk mengutuk rasisme dan kekerasan yang terjadi di Charlottesville. Tiga orang tewas dan sebanyak 20 orang lagi cedera dalam peristiwa di Charlttesville.

Pawai tersebut dilancarkan oleh Refuse Fascism Organization, kelompok pegiat yang bermarkas di New York dan memiliki puluhan kantor di seluruh negeri itu.

Michael, seorang perempuan muda Amerika-Afrika di organisasi tersebut, menyampaikan pidato di tanggap pintu depan balai kota, demikian laporan Xinhua, di Jakarta, Senin (14/8). Ia menyeru rakyat agar bertindak dalam memerangi KKK dan fasisme di Amerika Serikat.

“Kita bangkit melawan fasisme, kita berdiri bersama rakyat dari seluruh dunia, kita mesti mengulurkan tangan kita kepada diri kita sendiri,” kata perempuan tersebut, yang disambut oleh tepuk tangan.

“Saya berada di sini hari ini untuk menyampaikan solidaritas sepada gerakan perdamaian dan setiap orang yang menentang rasisme, supremasi kulit putih dan semua hal yang bukan KKK dan juga bukan yang didukung presiden kita,” kata Jeff Share, demonstran yang berusia setengah umur kepada Xinhua.

Ia mengatakan semua yang terjadi di Charlottesville tak masuk akal sebab demonstrasi damai berubah jadi kerusuhan dan serangan mematikan, sehingga rakyat Amerika mesti berbicara dengan suara lantang untuk menentang kekerasan dan supremasi kulit putih.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby