Bangkok, Aktual.com – Penyiksaan sistematis terhadap minoritas Muslim sedang meningkat di seluruh Myanmar. Kekerasan baru-baru ini telah menyebabkan hampir 90.000 Muslim Rohingya melarikan diri.
Jaringan Hak Asasi Manusia Burma menyebutkan, penganiayaan yang tengah berlangsung ternyata didukung oleh pemerintah, oknum biksu Buddha di negara tersebut dan kelompok sipil ultra-nasionalis.
“Transisi ke demokrasi telah memungkinkan prasangka rakyat untuk mempengaruhi bagaimana pemerintah yang baru akan berjalan, dan memperkuat sebuah narasi berbahaya yang menjadikan Muslim sebagai kehadiran asing di Burma yang mayoritas beragama Buddha,” kata kelompok tersebut dalam sebuah laporan yang dilansir Reuters, Rabu (6/9).
Laporan itu berisi lebih dari 350 wawancara di lebih dari 46 kota dan desa selama periode delapan bulan sejak Maret 2016. Tetapi, Pemerintah Myanmar belum menanggapi laporan tersebut.
Pihak berwenang menolak telah melakukan diskriminasi dan justru mengatakan pasukan keamanan di Rakhine memerangi kampanye yang sah melawan “teroris”.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu