Jakarta, Aktual.com – Ratusan petani asal Lamongan, Jawa Timur menggeruduk gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/10).

Kehadiran para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menyampaikan sejumlah permasalahan kebijakan pemerintah terhadap sektor pertanian, perkebunan, perikanan hingga soal tarif dasar listrik (TDL).

Ketua Forum Komunikasi Gapoktan Lamongan dan Gresik, Noor Anshar berharap aspirasi yang dibawa para petani ke DPR bisa sampai ke Kementerian terkait.

Diantaranya, terkait persoalan gula Impor, dirinya meminta kepada pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan, Enggartiasto Lukito untuk memperhatikan nasib para petani.

“Masalah gula yang murah dan impor yang gak berhenti-henti. Gula kita kan sudah ada. Tapi kok impor jalan terus. ya jadinya (Harganya) murah. Kasihan lah petaninya. Stop impor lah,” keluh Anshar di Gedung KK2, Komplek Parlemen, Senayan, Senin.

Dalam pertemuan itu, para petani asal Lamongan tersebut diterima sejumlah anggota DPR RI diantaranya Wakil Ketua Komisi IV Viva Yoga Mauladi, Anggota Komisi VII Harry Poernomo, Anggota Komisi VII Endro Hermono, Anggota Komisi VI Khilmi dan Bambang Haryo Soekartono.

Anggota Komisi VI DPR RI, Khilmi mengatakan, sebagai wakil rakyat dirinya mengakui bahwa akan memperjuangkan aspirasi yang dibawa para petani kepada pemerintah.

“Kita menanggapi keluhan-keluhan itu dan akan menyampaikan ke pemerintah lewat parlemen (DPR, dan Komisi) yang membidangi. Kayak saya ini masalah gula di komisi VI ke Kemendag,” ujar dia dihadapan ratusan para petani.

Bahkan, sambung dia, harga gula yang telah ditetapkan Menteri Perdagangan yang mana meminta agar Bulog membeli harga gula sebesar Rp 9700 dari petani dinilai sangat masih sangat memberatkan.

“Dari kemendag itu kan harusnya ngitung bener kan, antara acuan riil dengan Impor. Padahal gula kita sudah gak diserap oleh masyarakat dan ini yang sangat memberatkan petani. Makanya mereka rela datang sampe audiensi di sini (ke Gedung DPR) ya karena gula mereka tidak laku,” tegasnya.

“Jadi sekarang gula mereka ini sudah ada di gudang tapi gak bisa dijual. Karena HPP dia ini sudah Rp 9600 tapi gula rafinasi sekarang membanjiri di pasar malah Rp 9400. Ini yang sangat memberatkan petani,”sebut politikus Gerindra itu.

Sementara itu, terkait kenaikan tarif dasar listrik yang dinilai sangat memberatkan petani dan masyarakat menurutnya nanti akan disampaikan ke kolega partainya di Komisi VII yakni Harry Poernomo.

“Untuk Energi nanti akan di sampaikan ke pak Harry Poernomo (Komisi VII) tentang subsidi TDL yang sekarang masyarakat sangat berat tentang pembayaran rekening listrik ini,” ucap dia.

Khilmi, juga menyampaikan bahwa untuk aspirasi para pertanian, telah menyampaikannya ke wakil Ketua Komisi IV yakni Viva Yoga Muladi.

 

Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh: