Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian tafsirnya menjelaskan bahwa pada umat-umat terdahulu, ilmu adalah harus lebih dahulu dari pada tazkiyyah (pembersihan diri dari segala hal tercela).
Hal ini adalah sesuai dengan do’a Nabi Ibrahim AS, yaitu:
” رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ”
Artinya “Wahai Tuhanku, utuskanlah kepada mereka seorang Rasul yang membawakan ayat-ayatMu dan mengajarkan kepada mereka al Kitab dan al Hikmah, serta mensucikan mereka (dari segala sesuatu yang tercela). Karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”(QS. Al Baqarah: 129).
Dan akal pun juga sesuai dengan urutan ini, yaitu ilmu dahulu, baru pembersihan jiwa. Akan tetapi lihatlah bagaimana dengan umat baginda Nabi SAW, atas keberkahan Nabi mereka sebagai rahmat bagi seluruh alam, hanya dengan diutusnya baginda Nabi lalu mengikutinya, maka telah sempurnalah tazkiyyah bagi mereka dalam satu waktu. Hal ini sebagaimana Allah berfirman:
” لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ”
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah memberikan minnah (kenikmatan) kepada orang-orang yang beriman, karena telah mengutuskan seorang Rasul kepada (dan darigolongan) mereka, yang membacakan ayat-ayatnya kepada mereka, membersihkan mereka (dari segala hal yang tercela), dan mengajarkan al kitab dan al hikmah kepada mereka, dan sesungguhnya dahulu mereka adalah orang–orang yang berada pada kesesatan yang nyata”(QS. Ali Imran: 164).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid