Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah Muhammad Danial Nafis (kiri) memberikan cinderamata berupa kitab Awrad Thoriqah Yusriah Shiddiqiah Syadziliah dan beberapa kitab terbitan Zawiyah Arraudhah kepada Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu' tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya saat bertemu sebelum Muktamar JATMAN XII di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2018) malam. Muktamar JATMAN ke XII di Pekalongan akan kedatangan puluhan ribu ulama dari nusantara dan dunia, juga akan kehadiran Presiden RI dan sejumlah Menteri kabinet kerja. Kabar kepastian hadirnya orang nomor satu di Republik Indonesia untuk membuka acara muktamar. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian shahih Bukharinya menjelaskan bahwa baginda Nabi Saw adalah orang yang paling banyak mendapatkan taufiq dari Allah Swt.

Tidaklah detik yang Baginda Saw lalui, melainkan Allah Swt jadikan hikmah di dalamnya. Sehingga Baginda Nabi Saw dengan umurnya yang relative pendek yaitu 63 tahun, akan tetapi baginda telah melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi Nuh As selama 950 tahun lamanya.

Tidaklah detik yang terlewatkan pada baginda Nabi Saw, melainkan Allah Swt jadikan hikmah didalamnya. Syekh Yusri mencontohkan, sebagaimana Imam Bukhari meriwayatkan bahwa suatu ketika baginda Nabi Saw menghentikan perjalanannya, oleh sebab kalung sayyidah Aisyah Ra yang hilang.

Di tempat yang tidak ada air dan jauh dari pemukiman inilah Baginda Saw bersama dengan sahabatnya bermalam hingga akhirnya waktu subuh pun datang, dan mereka tidak menemukan air untuk berwudhu.

Lalu sebagian sahabat pun datang kehadapan Abu Bakar Siddiq Ra dan berkata kepadanya: ” Lihatlah apa yang sudah dilakukan oleh Aisyah Ra, membuat Rasulullah Saw dan orang-orang bermalam di tempat ini sedangkan mereka tidak ada air”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid