Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (30/5) pagi bergerak melemah sebesar 37 poin menjadi Rp14.025 dibanding posisi sebelumnya Rp13.988 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menembus level psikologis Rp14.000 setelah pada awal pekan lalu sempat mengalami apresiasi hingga di bawah level tersebut.

“Sentimen eksternal masih kuat,” kata analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Rabu.

Reny menuturkan, harapan terhadap data ketenagakerjaan dan data non-farm payroll (NFP) yang lebih baik di AS, masih relatif tinggi sehingga dolar AS kembali menguat.

Selain itu, lanjut Reny, permintaan pasar untuk mata uang dolar juga masih tinggi.

“Ekspektasi better US jobs data, NFP yang lebih baik, plus ‘demand’ USD as safe heaven currency, masih tinggi,” ujar Reny.

Bursa saham Indonesia mengalami ‘rally’ pada Senin (28/5) karena sentimen eksternal dan domestik. Bank Indonesia menyatakan akan melakukan Rapat Dewan Gubernur BI tambahan pada 30 Mei 2018, jika perkembangan baru memerlukan respon yang lebih cepat terhadap ketidakstabilan pasar saat ini.

RDG tambahan itu akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan. BI menyatakan terus meningkatkan pengawasan dan mitigasi terhadap potensi capital outflow yang bisa mendepresiasi rupiah, terutama menjelang FOMC 14 Juni 2018.

BI akan menentukan kebijakan untuk menstabilisasi pasar keuangan, termasuk mengendalikan nilai rupiah dan langkah antisipasi sepanjang tahun 2018, dalam RDG 30 Mei 2018. Pernyataan BI itu mengapresiasi nilai rupiah secara signifikan ke sekitar Rp14.000 per dolar AS pada Senin (28/5) lalu, dan sempat menguat ke Rp13.972 per dolar AS.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: