Maulana Syekh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani membacakan risalah karya Abu Fadhl Al Arif Billah Suekh Abdullah bib Shidiq Al Ghumari RA di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). Acara yang berlangsung dari 11 hingga 14 Januari ini akan membahas tiga risalah diantaranya Husnu at-Talatthuf fi Bayani Wujubi Suluki at-Tasawwuf, Irsyadu at-Tholibi an-Najibi lla ma fi al-Maulidi an-Nabiwiyyo min al-Akadzibi, An-Nafhatu al-Ilahiyyah fi as-Sholati ala Khoyri al-Bariyyah dan Syarah as-Sholawat al-Yusriyyah wa Asmaul Husna karya Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani Hafidzahullah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian kitab shaheh Bukharinya menjelaskan bahwa mencaci maki kepada orang tua sendiri adalah termasuk ke dalam katagori dosa besar.

Seorang mungkin saja berpikir, bagaimana bisa seorang anak mencaci maki kepada orang tuanya sendiri? Hal inilah yang juga telah ditanyakan oleh salah satu sahabat kepada Baginda Rasulullah Saw.

Imam Bukhari Ra telah meriwayatkan, bahwa Baginda Rasulullah Saw telah bersabda: ” Sesungguhnya diantara yang paling besar diantara dosa besar itu adalah seorang laki-laki yang mencaci maki kepada orang tuanya sendiri”, lalu dikatakan kepada Baginda: ” bagaimana mungkin seorang anak mencaci maki orang tuanya wahai baginda? “.

Kemudian Baginda Saw menjwab: ” seseorang yang mencaci maki ayah orang lain, kemudian ia balik mencaci maki ayahnya, dan seorang yang mencaci maki ibu orang lain, lalu ia membalas dengan mencaci maki ibunya ” (HR. Bukhari).

Seperti seorang yang mengatakan kepada orang lain: ” wahai anak anjing! “, lalu ia membalasnya dengan berkata: ” kamu anak dari enam puluh anjing! “. Caciannya yang pertama kali lah yang membuat orang tuanya dicaci maki oleh orang lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid