Kepala BPS Suhariyanto (kanan) bersama Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti (kiri) memaparkan perkembangan ekspor-impor periode Oktober di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/11/2017). Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar. Secara akumulasi Januari-Oktober 2017, juga tercatat surplus US$ 11,78 miliar. Ekspor US$ 138,46 miliar dan impor US$ 126,68 miliar. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada April 2019 mencapai 12,6 miliar dolar AS, turun 10,80 persen jika dibandingkan dengan Maret 2019 yang senilai 14,12 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suharyanto dalam paparan di Jakarta, Rabu (15/5), mengatakan ekspor mengalami penurunan karena adanya penurunan ekspor migas sebesar 34,95 persen dan penurunan ekspor nonmigas sebesar 8,68 persen.

“Ekspor juga mengalami penurunan secara tahunan atau jika dibandingkan pada posisi April 2018 sebesar 13,10 persen,” katanya.

Pada April 2018, ekspor mencapai 14,5 miliar dolar AS.

Secara rinci, ekspor nonmigas April 2019 mencapai 11,86 miliar dolar AS, turun 8,68 persen dibanding Maret 2019 sebesar 12,9 miliar dolar AS. Sedangkan penurunan ekspor migas sebesar 34,95 persen dari 1,1 miliar dolar AS pada Maret 2019 menjadi 741,9 juta dolar AS.

Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 9,55 persen menjadi 117,7 juta dolar AS dan ekspor gas 49,83 pesen menjadi 446,6 juta dooar AS. Meski demikian, ekspor minyak mentah naik 47,66 persen menjadi 177,6 juta dolar AS.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-April 2019 mencapai 53,20 miliar dolar AS atau turun 9,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian pula ekspor kumulatif nonmigas mencapai 48,98 miliar dolar AS atau turun 8,54 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan