Forum Demokrasi Gema 77-78 memperlihatkan poster bertuliskan "Gerakan Anti Politik Uang" usai jumpa pers di KPU, Jakarta, Senin (1/4/2019). Forum Demokrasi Gema 77-78 meminta agar KPU netral pada pilpres 2019 dan Forum Demokrasi Gema 77-78 mensosialisasikan Gerakan Anti Politik Uang. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Tim pemenangan dari pasangan calon Pilkada Berau nomor urut dua, Sri Juniarsih – Gamalis dari Ragam Pesona Berau Achmad Najib Fatoni menyayangkan atas terjadinya kejadian dugaan money politik dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Oknum yang melindungi Money politik tersebut

“Kami sangat menyayangkan terjadinya kejadian-kejadian money politik. Menurut kami, tindakan tersebut telah menodai pilkada berau 2020 yang seharusnya terlaksana secara bersih jujur dan adil,” ungkap Najib dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/12).

Menurutnya, kejadian tersebut telah mempertontokan pada masyarakat betapa kotor dan licikinya dengan memakai politik uang yang dikemas dalam simulasi pemilihan paslon pilkada. “Akibat cara-cara kotor politik uang tersebut mengakibatkan konflik horizontal dan kekerasan antar masyarakat, yang sangat menodai kondusifitas Kabupaten Berau,” tambahnya.

Fakta yang ada dilapangan, sambung Najib, sungguh sangat mencengankan dan memprihatikan, apalagi sampai adanya bukti rekaman uang tunai dalam amplop-amplop yang siap diedarkan dalam jumlah besar. “Kasus-kasus money politik tersebut mengakibatkan Dua orang anggota tim relawan kami menjadi korban penyerangan penganiyayaan pengeroyokan dan perampasan dari oknum-oknum yang saat ini sedang dalam proses hukum. Korban saat ini mengalami luka berat dan sedang, dalam perawatan intensif di RSUD Abdul Rivai,” jelasnya.

Tak hanya itu, Kejadian kekerasaan juga terjadi oleh petugas Panwascam Tanjung Redeb yang diduga dilakukan oleh oknum yang melindungi proses money politik tersebut. “Kegiatan-kegiatan tersebut dillakukan di zona 1 yang seharusnya merupakan jadwal kampanye dari kami paslon 02, dengan kata lain seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan diluar jadwal kampanye dan ilegal,” tegasnya.

Atas kejadian tersebut, kata Najib, pihaknya telah melaporkan kepada Pihak Kepolisian Resor Berau tentang penyerangan, penganiyaan, pengeroyokan dan perampasan yang menimpa Dua orang anggota tim relawan tersebut.

“Kami juga telah melaporkan kepada Bawaslu Kabupaten Berau tentang masifnya money politik yang terjadi saat ini di Kabupaten Berau. Kami berharap pihak yang berwaji dalam hal ini Kepolisian dan Bawaslu segera memproses dugaan kasus tersebut secara cepat,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Kabupaten Berau, Nadirah telah meminta klarifikasi, terkait dugaan politik uang atau money politik yang diduga dilakukan Paslon nomor urut satu.

“Masih dalam proses klarifikasi, Klarifikasi adalah permintaan keterangan kepada terlapor. kami ada waktu 3+2 hari untuk proses penanganan ini,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Pilkada di Kabupaten Berau diikuti dua pasangan calon. Yang mendapatkan nomor urut satu adalah pasangan calon Seri Marawiah-Agus Tamtomo, sedangkan pasagan calon Yakni Sri Juniarsih-Gamalis mendapatkan nomor urut dua.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka