Jakarta, Aktual.com – Pertumbuhan pesat industri hasil produk tembakau lainnya (HPTL) memacu para pelaku usaha untuk berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan bahan baku sisa daun dan batang tembakau untuk memproduksi nikotin cair sebagai bahan utama liquid vape.
Dengan berkembangnya industri ini diharapkan dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian dan juga berpotensi menambah kesejahteraan para petani karena bisa mendapatkan tambahan penghasilan, mengingat limbah tembakau selama ini tidak memiliki nilai ekonomi.
“Bahan bakunya berasal dari sisa daun tembakau atau batang sisa dari proses perajangan tembakau untuk pasokan pabrik rokok. Sehingga, industri HPTL tidak mengganggu pasokan pabrik rokok,” kata Manajer Tabacaroma Frans Sigid dałam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/8).
Tabacaroma merupakan salah satu perusahaan industri hasil produk tembakau yang memproduksi nikotin cair dengan mengolah limbah tembakau yang tidak termanfaatkan.
Ia menjelaskan pemanfaatan bahan baku lokal mulai dilakukan pada 2019 didasari bahwa Indonesia sebagai salah satu penghasil tembakau terbesar di dunia dengan produksi pada kisaran 150 ribu ton per tahun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) bertajuk “Studi Permintaan Bahan Baku Ekstrak dan Esens Tembakau di Indonesia” disebutkan satu liter nikotin cair dapat dihasilkan dari 20 kilogram daun tembakau atau dari 500-1.000 kilogram batang tembakau.
“Teknologi ekstraksi nikotin ini cukup kompleks, tidak asal diekstrak. Teknologi kunci kami yaitu bagaimana bisa mengisolasi nikotin yang jumlahnya kecil agar yield yang dihasilkan 0,3-0,5 per ton material,” jelas Frans.
Pemanfaatan limbah tembakau ini menunjukkan bahwa peluang bahwa industri HPTL dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi petani tembakau.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita mengatakan kebutuhan pasokan bahan baku industri HPTL nasional sebanyak 7-9 ton nikotin cair per tahun, bisa dipenuhi dengan memanfaatkan limbah pertanian tembakau.
Sebagian produsen bahkan telah memiliki standar kualitas setara nikotin cair impor, dalam pemanfaatan bahan baku lokal ini.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno turut menyambut baik pemanfaatan bahan baku lokal oleh industri HPTL nasional.
Ia berharap pemerintah dapat turut berperan mendorong industri sekaligus memberikan dukungan kepada petani guna menopang keberlangsungan industri HPTL ini.
“Pemerintah harus melakukan pemetaan, posisi petani dalam ekosistem tersebut. Kemudian juga perlu diberikan sejumlah fasilitas penunjang pada skala petani bukan industri. Misalnya, mesin penyulingan sederhana seperti industri minyak nilam di Aceh,” kata Soeseno. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin