Jakarta, Aktual.co — Bagaimanakah etos kerja bagi seorang Muslim seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW? Ustad Ahmad Rosyidin dari Majelis Mihrab Qolbi, menjelaskan, bahwa bekerja wajib berdasarkan kaidah Islam.
Pertama, adalah waktu. Yang dimaksud waktu yaitu, apakah seorang Muslim melalui pekerjaannya memakan waktu yang mubazir? Atau kah melewati waktu tanpa melakukan amal shaleh?
“Kalau kita ingin bekerja seperti Nabi, maka pertama kita harus jujur,” terang Ustad Ahmad Rosyidin dari Majelis Mihrab Qolbi, di kantor Aktual.co, Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur.
Jujur dalam bekerja sangat penting, lantaran kejujuran juga membawa barokah tersendiri bagi diri kita dan juga perusahaan tempat kita bekerja. Sekali berbohong dalam hal kecil, maka selanjutnya akan terbiasa dengan ketidakjujuran tersebut.
“Yang kedua berupa amanah. Amanah itu adalah dimana kita diberi kepercayaan dijaga sebaik-baiknya,” katanya lagi.
Seperti menunda pekerjaan, merupakan termasuk dosa. Karena, pekerjaan juga menjadi amanah yang harus segera dikerjakan. Bila, menundanya maka Muslim bisa disebut tidak amanah dalam bekerja.
Maka dari itu, kita sebagai umat Islam bekerjalah sesuai etos Rasulullah SAW seperti melakukan kejujuran dalam bekerja, tidak menyia-nyiakan waktu tanpa amal shaleh apalagi sampai meninggalkan kewajiban kita seperti salat.
Terakhir, adalah amanah. Amanah untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, karena amanah adalah kepercayaan.
Artikel ini ditulis oleh: