Jakarta, Aktual.com – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guteres di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, untuk menyampaikan tantangan terkait masalah pendanaan.

“Penting untuk pengelolaan risiko yang efektif karena situasi konflik (di tingkat global), pasca COVID-19, serta tekanan inflasi dan mata rantai global. Hal ini mengakibatkan adanya tantangan pendanaan termasuk masalah likuiditas,” ujar Isma dalam kapasitas sebagai Ketua Panel Eksternal Auditor PBB dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (22/11).

Karena itu, Panel berharap adanya strategi pendanaan yang terstruktur dengan baik, juga membahas pengelolaan pendanaan perubahan iklim dan transformasi digital di PBB.

Sekjen PBB, Antonio Guteres, merespon pernyataan tersebut dan menghargai peran auditor dalam mengawal pengelolaan keuangan dan kinerja PBB.

“Permasalahan pendanaan dan likuiditasnya adalah masalah yang penting dan kompleks. PBB akan selalu berupaya memperbaiki kinerja dengan terus mengembangkan berbagai skenario untuk memastikan keberlanjutan pendanaan ke depannya,” ungkap Guteres.

Dalam pertemuan tersebut, Isma didampingi 11 anggota Panel dari 11 negara, yaitu Kanada, Chile, China, Perancis, Jerman, India, Italia, Filipina, Rusia, Swiss, dan Inggris.

Sejak tahun 2016, BPK menjadi anggota Panel Eksternal Auditor PBB. Kemudian, BPK menjadi Wakil Ketua UN Panel pada tahun 2022, dan menjadi Ketua UN Panel pada tahun 2023.

Panel Eksternal Auditor PBB adalah forum pertukaran informasi dan metodologi untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai serta kualitas proses jaminan pemeriksaan eksternal pada organisasi-organisasi PBB.

Panel beranggotakan Pimpinan dari 12 Supreme Audit Institutions (SAIs) yang ditunjuk maupun dipilih untuk melaksanakan audit eksternal pada PBB, Badan Khusus PBB, dan Badan Atom Dunia (IAEA/International Atomic Energy Agency).

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah
Jalil