Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo memberikan peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin, terutama menjelang Pemilu 2024.
Dalam sambutannya di pembukaan Kongres XXXII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Musyawarah Nasional (Munas) XXV Kohati di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (24/11/2023). Presiden menekankan pentingnya pemilihan pemimpin yang tepat untuk mewujudkan kemajuan Indonesia.
“Sering saya bicara bolak-balik hati-hati memilih pemimpin. Tapi semuanya kita serahkan kepada rakyat, karena yang punya kedaulatan adalah rakyat. Siapapun yang saudara pilih pertama itu kehendak Allah yang kedua memang kehendak rakyat.” Tutur Presiden Jokowi.
Dalam konteks Pemilu 2024, Presiden menyampaikan bahwa pemilihan tersebut sangat menentukan bagi masa depan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa negara-negara di Amerika Latin pada 1950-an dan 1960-an yang telah menjadi negara berkembang tetap mengalami kesulitan. Oleh karena itu, Jokowi tidak ingin kemajuan Indonesia yang sudah terbangun menjadi sia-sia akibat perpecahan dan kesalahan dalam memilih pemimpin.
Presiden juga menyoroti tantangan eksternal yang dihadapi oleh pemimpin ke depan, termasuk dampak perang di Ukraina-Rusia terhadap harga pangan dan krisis di Gaza yang berpotensi menciptakan krisis di negara lain. Jokowi menekankan bahwa pemimpin ke depan harus siap menghadapi tantangan-tantangan ini.
“Mau memilih Pak Anies silahkan, mau memilih Pak Prabowo silahkan. Mau memilih Pak Ganjar silahkan. Asal jangan pilih Pak Bahlil, karena semuanya nanti akan ditentukan oleh rakyat di 14 Februari yang akan datang,” tambah Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil