Pengunjung berada di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Pada Selasa (23/1). Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru setelah ditutup menguat 2,07% atau 134,80 poin ke level 6.635,33. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/12) berpotensi bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari tingkat global.

IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan sebesar 24,75 poin atau 0,35 persen, mencapai posisi 7.084,66. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 mengalami kenaikan sebesar 5,42 poin atau 0,58 persen, mencapai posisi 945,12.

“Kami melihat volatilitas global masih tetap tinggi dengan ketegangan geopolitik yang belum mereda. IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada awal pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (4/12).

Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa saat ini masih terlalu awal untuk berspekulasi mengenai kapan The Fed akan memulai penurunan suku bunganya. Hal ini berdampak pada penurunan imbal hasil US Treasury dan memperkuat keyakinan bahwa The Fed telah menyelesaikan siklus peningkatan suku bunga.

Jerome Powell memberikan indikasi bahwa kebijakan suku bunga akan tetap stabil dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 12-13 Desember 2023 mendatang.

Dalam skala domestik, para pelaku pasar sedang memperhatikan data Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang mengalami penguatan ke angka 51,7 pada November 2023, meningkat dari 51,5 pada Oktober 2023. Hal ini menunjukkan peningkatan produksi dalam negeri.

Sementara itu, di pasar saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan sebelumnya, tepatnya Jumat (01/12), tercatat kenaikan, dengan S&P 500 mencapai level tertinggi dalam empat bulan setelah data manufaktur ISM AS pada November 2023 yang ternyata lebih rendah dari perkiraan.

Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan bank sentral Eropa (ECB) akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya pada kuartal II- 2024.

Fokus pekan ini tertuju pada rilis pertumbuhan ekonomi di wilayah Eropa yang memperkirakan akan terkontraksi ke minus 0,1 persen pada kuartal III-2023, dari kuartal sebelumnya di 0,2 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 168,89 poin atau 0,51 persen ke 33.226,60, indeks Hang Seng menguat 93,35 poin atau 0,55 persen ke 16.923,66, indeks Shanghai menguat 5,17 poin atau 0,17 persen ke 3.036,81, dan indeks Straits Times menguat 14,84 poin atau 0,48 persen ke 3.105,15.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain