Pertamina NRE dan PT Inhutani I menandatangani perjanjian komersial untuk proyek NEBS di wilayah PBPH Kalimantan Utara, Senin (18/12/2023). (DOK. Pertamina)

Jakarta, Aktual.com – Pertamina New & Renewable Energy (NRE) bersama PT Inhutani I telah menandatangani kesepakatan komersial untuk proyek Nature and Ecosystem Based Solutions (NEBS) di wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Kalimantan Utara.

Kesepakatan selama 30 tahun ini, ditandatangani di Hutan Wisata Edukasi Sentul pada (18/12), melibatkan CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, dan Direktur Inhutani I, Oman Suherman.

Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari Penandatanganan Kerja Sama Induk pada (20/2) yang mengikat sembilan konsesi Grup Perhutani. Proyek NEBS memiliki potensi menghasilkan hingga 270 ribu ton CO2e per tahun, berdasarkan studi kelayakan pada bulan Juli 2023.

NEBS bertujuan mengintegrasikan solusi berbasis alam dalam pengelolaan sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan.

Pertamina NRE dan Inhutani berkomitmen menerapkan strategi inovatif yang fokus pada pelestarian ekosistem, mitigasi perubahan iklim, dan pengembangan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dalam kesepakatan ini, Pertamina NRE memberikan dukungan keuangan, teknis, dan manajerial, sementara Inhutani bertanggung jawab atas implementasi proyek. Kemitraan ini mencakup pengembangan hutan berkelanjutan, pelestarian biodiversitas, dan penerapan praktik terbaik dalam kehutanan.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini dan yakin proyek NEBS akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan, masyarakat, dan biodiversitas,” ujar Dannif Danusaputro.

“Dengan gabungan keahlian dan sumber daya kami, kami berharap menciptakan model keberlanjutan yang bisa diadopsi di delapan konsesi hutan lainnya,” jelas Dannif.

Pertamina NRE dan PT Inhutani I yakin kemitraan ini tak hanya memberikan manfaat ekologis, tapi juga ekonomis dan sosial bagi masyarakat setempat. Proyek ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal.

Hutan Kalimantan punya peran kunci sebagai paru-paru dunia, dengan luas wilayahnya dan status sebagai salah satu hutan tropis terbesar. Pertumbuhan pohon di hutan tropis tiga kali lebih cepat dibanding di hutan non-tropis, menjadikannya sangat efektif menyerap CO2. Keunggulan ini membuat Indonesia punya potensi Nature-Based Solutions (NBS) dengan biaya kedua terendah di dunia.

Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, menambahkan bahwa untuk mempercepat realisasi bisnis rendah karbon, Pertamina perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi agar dapat mendukung target Net Zero Emission 2060 secara optimal.

“Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun ekosistem energi baru yang berkelanjutan demi mencapai aspirasi keberlanjutan nasional dan mewujudkan target pemerintah Net Zero Emission 2060,” tegasnya.

Komitmen Pertamina dalam Mendukung Net Zero Emission Sejalan dengan pemerintah, Pertamina memiliki aspirasi untuk mencapai net zero emission paling lambat tahun 2060. Aspirasi ini dicapai melalui dua inisiatif strategis, yaitu dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pembangunan bisnis baru yang ramah lingkungan.

Salah satu langkah Pertamina untuk merealisasikan kedua inisiatif ini adalah dengan membentuk subholding yang fokus pada transisi energi dan energi hijau, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Pertamina NRE memiliki visi “energizing people and planet with green energy”. Untuk mencapainya, Pertamina NRE memiliki tiga pilar strategis: solusi rendah karbon, energi terbarukan, dan pengembangan bisnis baru

Pada pilar solusi rendah karbon, Pertamina NRE mengusung inisiatif seperti pembangkit listrik berbasis gas alam, NBS, dan konservasi energi. Sementara itu, pilar energi terbarukan mencakup tenaga panas bumi, tenaga surya, tenaga biogas, tenaga angin, dan tenaga arus laut. Pilar ketiga, yaitu pengembangan bisnis baru, mencakup hidrogen bersih, ekosistem baterai dan kendaraan listrik, serta perdagangan karbon.

Manajemen ESG Pertamina NRE sebagai Tiga Terbaik Pertamina NRE memiliki komitmen kuat dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Baru-baru ini, Pertamina NRE meraih nilai environmental, social, and governance (ESG) sebesar 13 dari Sustainalytics, lembaga pemeringkat ESG global, yang menempatkannya pada risiko rendah.

Skor ini menjadikan Pertamina NRE sebagai yang terbaik ketiga di dunia di sektor independent power producer and traders (IPP & traders), menunjukkan risiko bisnis yang relatif rendah berkat manajemen ESG yang efektif. Skor ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasi Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan