Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan bahwa sebanyak 3,1 juta peserta didik di Indonesia masih belum memiliki akses terhadap sumber air bersih di sekolah mereka.
“Saat ini masih ada 3,1 juta anak Indonesia belum memiliki sumber air bersih di sekolahnya,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril dalam Peluncuran Peta Jalan Sanitasi Sekolah 2024-2030 di Jakarta, Senin.
Iwan juga menyoroti bahwa 8,9 juta anak Indonesia belum memiliki akses sarana sanitasi yang memadai. Hanya tiga dari empat satuan pendidikan di semua jenjang yang dilengkapi fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Kemendikbudristek telah mendorong peningkatan kualitas kesehatan siswa melalui gerakan sekolah sehat (GSS) dengan fokus pada lima aspek, termasuk sehat lingkungan. Ketersediaan sanitasi yang baik di sekolah dianggap sebagai elemen penting yang memengaruhi kualitas pendidikan Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan sanitasi sekolah, Kemendikbudristek mengimbau satuan pendidikan untuk menerapkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk memastikan ketersediaan air bersih, jamban terpisah yang baik, dan fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan air mengalir.
Kemendikbudristek juga menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk pembuatan toilet baru dan rehabilitasi toilet. Meski demikian, Iwan mengajak pemerintah daerah dan kepala sekolah untuk turut berkontribusi dengan memberikan perhatian dan alokasi anggaran yang memadai.
“Kami yakin dengan semua kita bergotong royong harapan tersebut akan dapat tercapai. Kerja sama semua pihak akan dapat mewujudkan sekolah-sekolah sehat di Indonesia,” kata Iwan.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil