Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Abdul Wahid menyarankan PT PLN (Persero) untuk melepas aset non-core agar mendapatkan aliran dana (cash flow). Sebab saat ini PT PLN (Persero) memiliki utang hingga Rp400 triliun.
Saat ini PLN memiliki total aset sebesar Rp500 triliun dan untuk aset tetap (fix aset) sebesar Rp300 triliun. Dimana dalam total aset tersebut terdapat aset non-core. Menurutnya tidak akan melanggar hukum jika PLN melepas aset non-core untuk menutupi utang yang dimiliki perusahaan. Dia mengaku prihatin terhadap kinerja keuangan perusahaan yang semakin memburuk.
“Bukan sesuatu yang haram untuk melepas aset non-core, itu untuk mendapatkan aliran dana,” kata Wahid dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Kementerian BUMN di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/1).
Dia juga menyinggung terkait pendirian anak usaha PLN yang tidak memiliki ketersambungan terhadap core bisnis. Misalnya PLN Batu bara dan perusahaan shipping.
“Kedua anak usaha tersebut tidak mendatangkan keuntungan bagi induk usaha. Seharusnya PLN memberdayakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang batu-bara dan perkapalan,” ujarnya.
Ia menilai kerjasama dengan perusahaan BUMN di kedua bidang tersebut tentunya akan membawa keuntungan bagi perusahaan BUMN.
“Memangnya tidak ada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang trading batubara dan perkapalan? Kita pertanyakan dasar-dasar strategi PLN membentuk kedua anak perusahaan tersebut,” tegas Wahid.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













