Jakarta, Aktual.co — Medan, aktual.co – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengajak para pembantu rumah tangga (PRT) merani melapor ke aparat kepolisian jika disiksa oleh majikan. Senator dari Sumatera Barat ini pun meminta polisi jangan menyepelekan laporan mereka.
“Pengaduan PRT yang diperlakukan secara kasar dan tidak manusiawi itu, juga harus direspon dengan baik oleh aparat kepolisian,” kata Irman di Medan, Minggu (7/12).
Irman merasa prihatin terhadap PRT ketika menjenguk Sri Dewi (15) warga Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan setelah melompat dari lantai 2 rumah majikannya.
Kasus penganiayaan yang dialami PRT Dewi, kata Irman, harus menjadi catatan penting bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kasus-kasus seperti itu jangan sampai terulang lagi.
“Polisi harus mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dialami Dewi masih dibawah umur, dan baru tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP),” tukas Irman.
Perbuatan yang dilakukan majikan itu sangat keji dan tidak memiliki perikemanusiaan. Sebab hanya gara-gara minta pulang kampung ke Batubara, PRT tersebut disandera dan dipukuli.
“Akhirnya Dewi berbuat nekad, melompat dari lantai 2 ruko milik majikannya tersebut,” tutur Irman.
Dalam kasus ini, Polsek Medan Area telah manetapkan sang majikan berinisial SML (40) sebagai tersanga. Warga Jalan Denai Medan ini diketahui adalah penganiaya PRT Sri Dewi (15).
Tersangka dikenakan pasal perlindungan anak, juga terancam dengan pasal berlapis atas tindakan penganiayaan yang dilakukan SML. Dalam hasil pemeriksaan polisi, SML mengarah kepada dugaan tersangka “trafficking” atau perdagangan perempuan.
Nenek Sri Dewi bernama Lasnik (55) mengatakan, cucunya tersebut masih tergolong muda dan baru tamat SMP. “Sri Dewi bekerja di rumah majikannya itu, karena faktor ekonomi. Dia pun merasa sedih cucunya dianiaya, serta diperlakukan secara kasar.
Sebelumnya, Sri Dewi (15) disekap di rumah majikannya SML (40) warga Keturunan Pakistan, nekad melompat dari lantai 2 ruko di Jalan Denai Medan, Jumat (5/12) pagi.
Korban ingin pulang ke kampung halamannya, karena tidak tahan dengan pekerjaan yang diberikan majikan tersebut. Sebelum melakukan aksi nekadnya, Dewi juga dianiaya oleh majikan. Akibat kejadian itu, Dewi mengalami sakit di bagian pinggang, kaki kanan memar dan mengalami pendarahan.
Artikel ini ditulis oleh:

















