Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Kuta, Aktual.com – Communicator & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengabarkan penutupan bandara kembali dilakukan selama 24 jam ke depan mulai pagi ini, Rabu 29 November 2017 pukul 07.00 WITA.

“Hingga pukul 20.00 WITA tadi malam, ketinggian vulcanic ash mencapai 2.000-3.000 meter dengan ultimate keinginan asap letusan erupsi hingga 4.000 meter pada pukul14.00-15.00 pada tanggal 28 November 2017,” tuturnya, Rabu (29/11).

Informasi yang diterima dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang didasarkan pada hasil pengamatan dari VA Advisory Darwin, semburan abu vulkanik Gunung Agung telah mencapai pada ketinggian 25.000 feet bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 kita dan masih mengarah ke bandara.

“Hingga pukul 23.59 WITA semalam, Paper Test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali,” ujarnya.

Forecasting arah angin dari BMKG pada ketinggian atau level angin dijelaskan sebagai berikut; 3.000 meter arah angin barat laut -timur, ketinggian 5.000 m barat laut-Timur laut, ketinggian 24.000 utara-timur laut. “Dari record pilot peport pada ketinggian 2.000-4.000 feet masih ditemui adanya vulcanic ash di ruang udara dengan arah angin ke barat daya,” papar dia.

Atas dasar itu, Arie menyebut Notam penutupan bandara kembali dilanjutkan hingga 24 jam ke depan atau mulai hari Rabu, 29 November 2017 Pukul 07.00 WITA hingga Ia 30 November 2017 pukul 07.00 WITA. “Evaluasi atas perkembangan situasi penyebaran vulcanic ash dan arah angin akan tetap dievaluasi setiap 6 jam,” demikian Arie.

(Laporan Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh: