Jakarta, Aktual.com – Badan Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengirim Tim Sympathy of Solidarity (SOS) ke negara yang terus bergejolak lima tahun terakhir, Suriah.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan pemberangkatan tim SOS kali ini merupakan gelombang yang ke tujuh sejak terjadinya konflik Suriah.

Disampaikan dia, sebagai bangsa pecinta damai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan, krisis Suriah sudah lebih dari cukup mengguncang nurani manusia.

Untuk itu, kata Ahyudin, pengiriman tim SOS dari ACT hari Rabu (4/5) merupakan sebuah bentuk nyata.

Meskipun diakuinya langkah itu tidak bisa menghentikan krisis di Suriah. “Tapi setidaknya kami mewakili bangsa ini menolak absen dari kepedulian global,” ujar dia, dalam siaran pers, Rabu (4/5).

Diingatkan dia, Indonesia harus bisa berbuat lebih signifikan untuk menghentikan krisis berdarah di Suriah. Dimana rakyat Suriah semakin tidak berdaya dan terus jadi korban.

“Bagaimana mungkin bangsa Indonesia bungkam Suriah banjir darah?” kata dia.

Dimana warga sipil dibombardir bertahun-tahun, tak peduli korbannya anak-anak, perempuan bahkan manula tak bersenjata. “Suriah memanggil begitu nyaring! Selamatkan rakyat Suriah,” kata dia.

Tim SOS dari ACT diberangkatkan dari kantor mereka di Menara 165 Jakarta, Rabu 4 Mei 2016.

Artikel ini ditulis oleh: