Jakarta, Aktual.com — Pakar lingkungan dari Universitas Indonesia Mohammad Hasroel Thayib mengatakan, untuk membuat masyarakat peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan menerapkan peraturan yang keras disertai sanksi yang ketat.

“Harus dengan menerapkan peraturan yang keras, yang ketat,” kata Hasroel di Jakarta, Sabtu (10/10).

Dengan adanya peraturan dan sanksi keras, menurut dia, masyarakat mau tidak mau akan menjaga kebersihan. Setelahnya, lanjut Hasroel, perilaku bersih masyarakat akan terbentuk sendiri seiring berjalannya peraturan.

“Mula-mula (mereka mematuhi) karena takut, tapi nggak apa-apa. Kalau nanti sudah takut semua, baru pelan-pelan dilepas, (karena) perilakunya sudah terbentuk,” kata Hasroel.

Dosen pascasarjana UI tersebut memberi contoh negara Singapura, yang berhasil mengubah perilaku warganya untuk peduli lingkungan melalui peraturan yang sangat ketat.

“Contoh Singapura ya. Singapura dulu itu kota yang jorok, kotor, segala macam, orang-orangnya ‘bader’ (nakal). Tapi dia keras dan ketat (dalam menerapkan peraturan),” kata Hasroel.

Dia juga memberi contoh Provinsi Sumatera Barat masa kepemimpinan Azwar Anas, yang berhasil membuat Kota Padang menjadi kota yang bersih.

Hasroel menilai Gubernur Sumatera Barat periode 1977-1987 tersebut telah menerapkan peraturan yang keras dengan pemberian sanksi yang tidak pandang bulu.

“Contoh lagi Azwar Anas ketika jadi Gubernur Sumatera Barat. Kota Padang tuh bersih karena dia menerapkan peraturan yang ketat. Orang buang air kecil di pinggir jalan saja ditangkap disuruh nyapu pasar, nggak peduli siapa dia,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu