Bantaran Sungai Ciliwung Kampung Pulo Kembali Terendam (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com – Klaim Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Kampung Pulo sudah tidak banjir pascanormalisasi, hanya bohong belaka.

Disampaikan kuasa hukum warga Bukit Duri, Vera WS Soemarwi, sejumlah data dikantongi mereka yang menunjukkan kebohongan Ahok.

“Kalau dilihat bahwa Kampung Pulo itu kisah sukses dari program normalisasi karena Kampung Pulo itu tidak banjir, kami punya data bahwa Oktober 2015 Kampung Pulo masih banjir,” ucap dia di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).

Kata dia, tiap kali Kampung Pulo banjir, Pemprov DKI selalu menyiagakan sejumlah mobil pompa untuk menyedot air keluar dari wilayah pemukiman. “Tidak banjir karena ada pompa yang menyedot air ke sungai, bukan karena keberhasilan normalisasi,” beber dia.

Menurutnya, banjir di Kampung Pulo adalah suatu hal yang pasti. Dimana, Kampung Pulo memiliki kontur tanah yang rendah. Sebab itu penduduknya membuat rumah bertingkat guna beradaptasi dengan lingkungan saat banjir datang.

Tapi sekarang, kata Vera, Kampung Pulo diisolasi oleh beton, sehingga harus pakai pompa. Kalau dulu sebelum dibeton, Kampung Pulo itu secara alamiah aliran air itu akan kembali lagi ke sungai,” jelas dia.

Vera pun menyatakan, dengan didirikannya tembok pembatas antara sungai dan pemukiman Kampung Pulo, masyarakat dibuat menjadi bergantung kepada pompa bilamana terjadi luapan Sungai Ciliwung. “Kalau tidak ada pompa, Kampung Pulo itu hancur, habis,” ucap dia.

baca: Gugat Pemprov DKI, Warga Bukit Duri Padati Sidang Perdana

baca: Warga Bukit Duri Kecewa Tak Satupun Tergugat Hadir

baca: Kadaluarsa, Proyek Normalisasi Ciliwung Dianggap Tak Berkekuatan Hukum

Artikel ini ditulis oleh: