Ratusan masyarakat Jakarta Utara dari berbagai wilayah yang tergabung dalam Gerakan Tangkap Ahok (GTA ) melakukan aksi long march di gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/5/2016). Dalam aksi long marchnya Gerakan Tangkap Ahok (GTA) mendesak kepada Pimpinan KPK untuk segera menangkap Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) karena diduga terlibat kasus skandal korupsi pembelian Rumah Sakit Sumber Waras yang merugikan uang negara sebesaar 191 miliar rupiah.

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi mengaku ragu dengan apa yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang mengaku mendapat empat penghargaan sekaligus dari badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas).

Keempat penghargaan itu, terdiri atas kategori provinsi dengan perencanaan terbaik, provinsi dengan perencanaan inovatif, provinsi dengan perencanaan progresif, dan Milenium Development Goals (MDGs) 2016, sebagai terbaik I kategori tingkat pengcapaian MDGs tertinggi.

“Perlu di cek soal penghargaan yang disampaikan Ahok itu, karena saya kok meragukan Bappenas melakukan seperti itu, saya meragukan,” sebut Yoga, saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (12/5).

Sebab, dikatakan dia, jika Bappenas memberikan penghargaan yang sangat tidak lazim dan terdengar aneh. Karena, penghargaan diberikan setelah realisasi dari sebuah perencanaan berjalan dengan baik pada suatu pemerintah daerah (Pemda).

“Saya meragukan Bappenas melakukan langkah-langkah seperti itu karena tidak lazim, lazimnya itu memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah atas realisasi perencanaan dan ini penghargaan apa kategorinya,” sebut politikus PAN itu.

“Saya meragukan jika Bappenas memberikan penghargaan kategori perencanaan, jadi kesannya lucu dan aneh,” tandas anggota dewan dari daerah pemilihan Jawa Timur X tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengaku mendapat empat penghargaan dari Bappenas atas perencanaan kerja terbaik se-Indonesia.

Penghargaan itu diterima langsung di Istana Negara dalam acara penutupan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas).

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan