Bojonegoro, Aktual.com – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan warna hijau air Bengawan Solo yang muncul di sejumlah lokasi pada musim kemarau ini belum tentu pencemaran akibat limbah.

“Warna hijau yang muncul di Bengawan Solo dengan bau mirip pinisilin kemungkinan disebabkan tumbuhan air kecil yang membusuk,” kata Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium BLH Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Hary Susanto di Bojonegoro, Sabtu (17/10).

Ia mengaku sudah memeriksa secara langsung air Bengawan Solo yang berwarna hijau di sejumlah lokasi.

“Warna hijau yang muncul itu setelah saya pegang mirip tumbuhan air yang membusuk dan baunya menyengat mirip pinisilin,” kata dia.

Namun, menurut dia, warna hijau air Bengawan Solo itu tidak berbahaya bagi manusia dan tidak menimbulkan gatal-gatal.

“Kami sudah mengambil contoh air yang berwarna hijau di sejumlah lokasi, yang kemudian kami kirim ke Laboratorium Lingkungan BLH Mojokerto,” kata dia.

Ia mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan air Bengawan Solo berwarna hijau dari Laboratorium Lingkungan BLH Mojokerto.

“Kami mengambil contoh air warna hijau di Kecamatan Malo dan Kalitidu, pekan lalu,” katanya.

Tapi, menurut dia, hasil pemeriksaan kualitas air sungai terpanjang di Jawa di daerahnya yang dilakukan di tiga lokasi dengan pengambilan contoh air bulan lalu, tidak ada indikasi pencemaran.

Artikel ini ditulis oleh: