Jakarta, Aktual.com – Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau, Prof Alaidin Koto mengatakan pemilihan menteri pengisi Kabinet Indonesia Kerja jilid II perlu mempertimbangkan keterwakilan daerah sebagai pengikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Keterwakilan daerah itu adalah salah satu langkah mengantisipasi munculnya gejolak-gejolak yang berdasarkan kedaerahan untuk memperteguh nilai-nilai, rasa ke-NKRI-an,” kata Alaidin, Ahad (4/8).

Ia mengatakan keterwakilan daerah menjadi penting, namun yang paling utama adalah orang-orang yang memiliki profesionality, integrity, nasionality dan rekam jejak yang baik. “Harus ada the right man on the right place,” katanya.

Doktor Pemikiran Politik Islam ini menjelaskan mengenai kedaerahan tersebut, kalau dari sekian pakar orang yang profesional, memiliki integritas yang bagus, rekam jejaknya bagus dan sudah terbukti sama dengan orang-orang ahli di berbagai daerah. Itu hendaknya diambil dari berbagai daerah yang secara merata

“Artinya penguasaan ilmu, apalagi Indonesia yang cukup luas dan sangat beragam dari berbagai perspektif budaya, politik, ekonomi hendaknya itu tercermin dalam sebuah tim (kabinet) yang solid, bukan tim yang homogen, tapi tim yang heterogen,” katanya.

Menurut dia, heterogenitas itu menciptakan sebuah dinamika kerja yang bagus selama ada unsur-unsur dalam keheterogenan itu adalah orang-orang yang profesional, punya komitmen kebangsaan yang tinggi diwujudkan jadi satu kesatuan sehingga daerah merasa terwakili, terlayani dan terperhatikan secara adil.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid