“Itu yang terpenting, maka keterwakilan daerah dalam kabinet jadi penting,” katanya.

Ia mengatakan, kalau yang dipilih hanya dari daerah-daerah tertentu orangnya sementara di tempat lain banyak orang yang sama-sama memiliki profesionality, integrity dan rekam jejak yang baik, dikhawatirkan akan rawan sekali untuk keutuhan Bangsa Indonesia. Terjadi diskriminatif hal-hal yang terkait profesionalitas tadi.

Alaidin menegaskan bahwa keterwakilan daerah dalam kursi kabinet ini juga dalam rangka mengeratkan rasa sebuah negara yang bernama Indonesia. “Sehingga jangan ada sebuah daerah yang merasa disepelekan,” katanya.

Ia juga mengatakan presiden jangan hanya melihat kepada daerah mana banyak dipilih, di daerah mana yang tidak dipilih. Hal itu tidak ada hubungan dengan yang namanya profesionalitas.

“Yang jelas ketika jadi presiden, dia adalah presiden untuk seluruh bangsa dan rakyat Indonesia dari berbagai daerah yang ada, harus ikat itu dengan satu ikatan yang kuat dengan cara merekrut putra-putra daerah yang punya kriteria tadi profesionality, integrity dan track record yang baik,” kata Alaidin juga juga salah satu Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (DPP Perti).

Saat ditanya seberapa mumpuni putra-putra daerah tersebut bisa mengemban tugas di tingkat nasional. Alaidin menjelaskan, orang daerah bukan berarti harus tinggal di daerahnya.

Dia menjelaskan, bagaimanapun Bangsa Indonesia yang heterogen berasal dari berbagai suku. Orang tersebut bisa saja tinggal di Jakarta tapi dia dianggap oleh daerahnya sebagai representasi dari daerahnya.

Artikel ini ditulis oleh: