Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (19/9) sore bergerak menguat 11 poin menjadi Rp14.864 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.875 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar yang sudah mengantisipasi pengenaan tarif untuk impor Amerika Serikat kepada Tiongkok membuat pasar keuangan di negara berkembang relatif stabil.

“Pasar masih cukup nyaman bahwa tarif baru AS ditetapkan 10 persen, daripada perkiraan sebelumnya untuk tarif 25 persen kepada Tiongkok,” paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar juga sudah mengantisipasi kebijakan Tiongkok yang mengenakan tarif balasan terhadap lebih dari 5.000 produki Amerika Serikat senilai 60 miliar dolar AS. Tarif baru itu akan berjalan mulai 24 September 2018.

Sementara itu, Head of Economic Research Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution menilai bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan Bank Indonesia juga sudah tepat dalam menjaga rupiah, di antaranya melakukan dual intervention.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid