Jakarta, Aktual.com – Terkait aksi Bela Islam pada 2 Desember mendatang, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, tidak melarang jika ada warga Jatim yang ikut melakukan aksi di Jakarta.
“Kita tidak bisa melarang warga yang ikut demo pada 2 Desember. Itu hak konstitusi mereka. Jadi saya persilakan ikut demo. Asal jangan sampai melanggar,” kata Soekarwo, di Surabaya, Kamis (24/11).
Dijelaskannya, jika masyarakat Jawa Timur ikut aksi, diharapkan tidak mengganggu kepentingan umum, seperti menutup jalan. Sebab, kata Soekarwo, jika sampai mengggangu kepentingan umum, dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian setempat.
“Kalau ada demo menutup jalan, itu akan mengganggu aktifitas saudara-saudara kita yang bekerja mencari nafkah. Kasihan juga kan,” katanya.
Sementara di tempat terpisah, Walikota Surabaya, Tri Risma Harini berencana akan menyiapkan banyak makanan bagi umat Islam yang ada di Surabaya, sekaligus untuk yang akan melakukan aksi bela Islam pada 2 Desember di Jakarta.
Namun, makanan tersebut bukan berarti Risma setuju dengan keberangkatan warga Surabaya berangkat ke Jakarta mendatang.
“Saya sudah siapkan makanan untuk kegiatan maulidan nanti. Termasuk untuk yang akan demo, biar nggak ikut-ikutan ke Jakarta. Lha kalau warga Surabaya berangkat ke sana, siapa yang menghabiskan makanannya,” kata Risma saat berada di Balai Kota Surabaya.
Terkait aksi Bela Islam Jilid III yang akan digelar di Jakarta, 2 Desember 2016 mendatang, Risma menghimbau agar warganya tidak mengikuti demonstrasi tersebut.
“Jadi ada baiknya warga Surabaya mengalihkan tenaga dan konsentrasinya untuk hal lainnya. Misalnya, untuk perayaan Maulid Nabi di Surabaya,” kata Risma.
Risma sendiri nantinya akan menggelar kegiatan maulid nabi di Balai Kota Surabaya pada hari yang bertepatan dengan aksi bela Islam. Nantinya, Risma akan menyediakan banyak makanan untuk warga Surabaya. Termasuk mereka yang akan melakukan demonstrasi.
(Laporan: Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka