Jakarta, Aktual.co — Ratusan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar aksi berjalan di atas pecahan kaca sepanjang 28 meter di Gedung Sumpah Pemuda, Kramat, Jakarta, guna memperingati tahun ke-86 Sumpah Pemuda.
“Dua ratus orang akan berjalan di lintasan pecahan beling berbentuk huruf ‘U’ sepanjang 28 meter. Kami berniat memecahkan rekor MURI lewat aksi ini,” kata salah satu relawan Karomi Abdul Wahid di Gedung Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).
Romi mengatakan relawan yang berjumlah dua ratus orang itu berasal dari Yayasan Padepokan Revolusi Mental Jakarta. Para relawan tersebut terlebih dahulu melakukan gladi resik sebelum pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, tiba pukul 14.00 WIB untuk menilai kelayakan aksi tersebut untuk masuk dalam catatan rekor MURI.
Aksi berjalan di atas pecahan kaca itu selain memperingati Sumpah Pemuda secara simbolis juga menyadarkan pemuda agar tidak mengeluhkan rasa sakit ketika menemui hambatan dalam proses kehidupan.
Saat pelatihan, menurut Romi, relawan menuliskan impian dan cita-cita mereka di selembar kertas yang kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca.
Botol kaca itu diartikan sebagai kendala atau hambatan yang menghambat manusia dalam berkarya dan berusaha sehingga hambatan yang dilambangkan dari botol itu harus dipecahkan.
“Ketika menginjak pecahan beling tersebut, sugesti akan rasa sakit harus dihilangkan. Secara tidak langsung akan menyadarkan alam bawah sadar kita bahwa rasa sakit tidak boleh dikeluhkan, yang ada hanyalah usaha dan kerja keras,” kata relawan yang memakai seragam putih tersebut.
Romi menambahkan aksi berbahaya ini bukan berasal dari tenaga dalam, seperti debus dan semacamnya. Sugesti dan pikiran positif yang akan membangun relawan agar tidak merasakan tajamnya ujung-ujung kaca.
Lagu nasional “Maju Tak Gentar” diputar untuk mengiringi relawan saat berjalan di atas pecahan kaca tersebut. Acara itu berlangsung selama lebih kurang satu jam, antara pukul 14.00 sampai 15.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh: