Jakarta, Aktual.co — Gerakan aksi tarik mandat Jokowi-JK pada tanggal 1 Juni laludi depan Istana Negara  berakhir , dengan tindakan anarkis kepolisian.
Nanang Qosim, Korlap Aksi, saat dihubungi Aktual.co, Rabu (3/6) pagi membenarkan adanya aksi represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian. 
Kata Nanang, dalam insiden ada dua mahasiswa yang terluka dari IMM yakni Anton Ilyas dan Khairun Nisa.
Kemudian, satu mahasiswa dari GPII yang bernama Hanif hilang, hingga pukul 21.00 Wib, Doyok Hanif nama panggilannya tidak ada kabart. “Dan isu kalau ada mahasiswa tertembak merebak,” ungkapnya.
Setelah massa aksi lakukan kondosildasi kembali di sekretariat, ternyata tidak ada yang tertembak peluru, namun hanya tertembak selongsong gas Air mata.
“Jadi nggak ada yang kena tembak peluru. Hanya Anton Ilyas yang terkena selongsong gas air mata,” tutupnya.
Seperti diketahui, pada Senin (1/6), beberapa pergerakan Mahasiswa melakukan aksi cabut mandat Jokowi-JK. Elemen yang turun aksi yakni IMM, GPII, Gema Al Wasliyah, Gema Persis, dan LMND.

Artikel ini ditulis oleh: