Jakarta, Aktual.com — Sekelompok pemuda pengamen jalanan yang menamakan diri Grup Alwahadin Babusaadah mempunyai cara cukup unik dalam meraih rezeki dengan melantunkan lagu-lagu religi Islami.

Kelompok pemuda itu juga mengenakan busana Islami mengamen berkeliling menghibur sejumlah pedagang di pasar tradisional Sekip dan beberapa pasar tradisional lainnya di Kota Palembang, Selasa (24/11).

Salawat dan salam terlantun indah terdengar dari lagu-lagu religi yang dibawakan sekelompok pemuda pengamen jalanan itu, sehingga para pedagang terbuai hingga rela merogoh rupiah disumbangkan.

Para remaja tersebut berkeliling di setiap lorong pasar menampilkan hiburan musik jalanan bernuansa religi mampu membius sejumlah pedagang maupun pembeli ikut bernyanyi dan bershalawat di kerumunan pasar.

Menurut Al Basid, pengamen nasyid jalanan bahwa ide mengamen lagu religi ini didasari kultur warga Palembang yang menyukai lagu-lagu religi.

“Ketika berjayanya Kesultanan Palembang, lagu-lagu religi ini dimainkan dengan irama melayu yang penampilannya selalu dinantikan masyarakat,” katanya.

Ia mengatkan, berbekal latihan setiap malam di salah satu kampung pengajian Kecamatan Sebrang Ulu II, mempersiapkan diri untuk mengamen esok harinya.

Sementara itu, pada awalnya hanya tampil mengamen seadanya dari penghasilan mengamen inilah kini mulai semakin fasih dengan dilengkapi gitar, gendang dan sebagainya mampu memukau sejumlah pedagang dan pembeli yang selalu menanti kehadiran seniman jalanan tersebut.

Sejumlah pedagang mengaku sangat senang dengan kehadiran para pengamen jalanan tersebut, selain memberikan hiburan mereka juga secara tidak langsung mengajak untuk selalu bershalawat dan mengingat Allah SWT melalui lagu yang dibawakan.

Indah Nurlia, salah seorang pedagang menilai sangat bagus dengan kehadiran para pengamen ini mengingatkan untuk selalu bershalawat terus kepada Nabi Muhammad SAW.

Mengenai penghasilan, menurut Al Basid, per harinya dari mengamen jalanan dari satu pasar ke pasar lainnya di Kota Palembang bisa mengantongi ratusan ribu rupiah.

Ia mengaku, bersyukur setiap harinya dari hasil mengamen bisa membawa pulang antara Rp70 ribu hingga Rp90 ribu setiap anggotanya, setidaknya telah memberi kehidupan dan mengingatkan sesama melalui lagu religi yang disampaikan.

Artikel ini ditulis oleh: