Jakarta, Aktual.co — Andi Widjajanto eks Deputi Tim Transisi murka terhadap beberapa pihak termasuk media yang berspekulasi terkait nama-nama yang masuk di kabinet Jokowi-JK.
Menurut Putra dari Almarhum Theo Syafei ini, pihak atau media yang berspekulasi ini dinilai melanggar rahasia negara. “Dokumen dari KPK dan PPATK ke presiden itu adalah rahasia negara,” ujarnya usai bertemu dengan Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (22/10).
Pernyataan keras Andi Widjajanto ini menanggapi adanya penyebutan nama mantan Kepala Tim Transisi Rini Soemarno yang disebut-sebut tak mendapat catatan hijau dalam nama calon menteri kabinet Jokowi-JK.
Kata dia lagi, siapapun yang menyebut catatan rapor merah dan kuning tersebut merupakan pelanggar rahasia negara. Dan siapapun yang menyebutkan itu bisa diproses pidana rahasia negara.
“Ingat Catatan KPK, PPATK, diserahkan ke Pak Jokowi sebagai dokumen sangat rahasia,” sergahnya.
Pria berkepala plontos itu juga menegaskan akan menelusuri sumber yang dikatakan dalam sebuah media berasal dari KPK atau PPATK. 
“Apalagi kalau dikatakan sumbernya off the record dari KPK, PPATK, nanti ditelusuri. Siapapun itu,” tegasnya.
Menurut dia, pernyataan spekulasi dan belum jelas sumbernya itu mengganggu integritas dari orang-orang yang disebut.
Dia melanjutkan, hingga sekarang Presiden Jokowi tidak pernah menyebut ada indikasi bermasalah dalam susunan kabinetnya.
“Kami ada prosesnya ke KPK, PPATK. Tapi, kami tidak pernah menyebut ada berapa yang diindikasikan bermasalah. Enggak pernah disebut. Pak jokowi tidak pernah menyebut. KPK dan PPATK tidak pernah menyebut. Yang ada hanya spekulasi-spekulasi,” pungkasnya.
Terpisah, Presiden Joko Widodo menyebutkan sebanyak delapan nama calon menteri yang mendapatkan catatan merah dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan PPATK.
“Ada delapan nama calon menteri dengan catatan merah KPK dan PPATK,” ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10).
Saat disinggung kapan akan diumumkan, Presiden Jokowi mengatakan kemungkinan hari ini. “Hari ini mungkin diumumkan,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: