Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di dermaga kade 203 Pelabuhan Tanjung PrioK, Jakarta Utara, Selasa (2/9/2015). Bulog mendatangkan sebanyak 2.390 ekor sapi impor siap potong dari Australia .

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman ‘melarang’ wartawan menanyakan impor sapi padanya. Menurutnya pertanyaan itu merupakan pertanyaan negatif, sedangkan setiap ucapan merupakan sebuah doa, sehingga dia beranggapan pertanyaan impor sapi merupakan sebuah doa yang buruk untuk Indonesia.

“Yang ditanya kok impor? ucapan itu doa. Ini kita baru saja selesai sholat. Pertanyaannya kapan kita ekspor. Itu yang asik tuh,” kata Amran usai penyerahan kurban dari Presiden Jokowi kepada manajemen masjid Istiqlal Jakarta, Senin (12/9)

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa faktor depresinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Australia disebabkan impor daging sapi dari negeri kangguru itu. Selain memang depresiasi nilai tukar eceran rupiah terhadap AUD juga disebabkan impor gandum-ganduman.

“Ini (depresiasi kurs Juni-Juli) karena kebutuhan hari raya, banyak impor daging sapi dan gandum,” kata Kepala BPS, Suryamin, dalam paparan di Jakarta, Jumat (15/7).

Catatan BPS, pada Juni, impor daging hewan dari Australia mencapai setara USD51,63 juta. Nilai impor daging hewan tersebut naik 69,16 persen dibandingkan Mei 2016 yang sebesar USD 30,52 juta.

BPS juga mencatat kenaikan impor gandum-ganduman sebesar 23,53 persen, yakni dari USD 66,98 juta pada Mei 2016 menjadi USD 82,75 juta pada Juni 2016.

 

*Dadang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Andy Abdul Hamid