Sejumlah personel Kepolisian bersenjata lengkap berjaga di kawasan Bunderan HI, saat acara memperingati upacara hari Bhayangkara yang ke 71, Jakarta, Senin (10/7/2017). Dalam memperingati upacara hari Bhayangkara yang ke - 71 dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla serta 21 kepala polisi dari negara sahabat. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Polisi terus mengejar pelaku penyerang I Bagus Suda Suwarna, seorang anggota Brimob di Hotel Ayana Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali. Pelaku penyerangan diduga berjumlah tiga orang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan tiga orang yang diduga pelaku itu terpantau kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

“Dari hasil CCTV terpantau ada tiga orang. Dua orang naik sepeda motor, satu orang sendiri jadi satu boncengan satu sendiri itu yang terpantau sekarang,” kata Setyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (9/8).

Menurut dia, sejauh ini penyidik jajaran Polda Bali sudah mengantongi ciri-ciri fisik dari tiga orang yang diduga pelaku itu.

Setyo berharap pelaku bisa segera ditangkap. “Sedang kami kejar ciri-ciri fisiknya sudah ketahuan semoga dalam waktu dekat didapat,” terang dia.

Meski demikian, Setyo belum bisa memastikan apakah pelaku penyerangan merupakan anggota kelompok teror.

“Kami belum bisa memastikan. Perlu didukung data dengan fakta yang valid. Merebut senjata saja tapi tidak ada kaitannya dengan teror, tapi bisa pula ada kaitan dengan teror jadi belum bisa dipastikan,” tambah Setyo.

Sebelumnya seorang anggota brimob tersebut telah diserang orang tak dikenal usai makan siang. Korban juga kehilangan senjata laras panjang Jenis AK 101 beserta 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet.

Korban ditemukan oleh satpam Hotel Ayana dalam kondisi tidak sadarkan diri dan senjata hilang. Saat itu, korban ditemukan dalam posisi duduk dan sudah tidak sadarkan diri.

Korban mengalami luka pada wajah sebelah kiri yang lebam, mata merah dan muntah darah. Korban saat itu langsung dibawa ke klinik hotel Ayana untuk mendapatkan perawatan intensif.

(Reporter: Fadlan Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka