Menteri BUMN Rini Soemarno banyak menempatkan orang-orang pemerintah dari eselon I atau II untuk rangkap jabatan menjadi komisaris di perusahaan pelat merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR Nasril Bahar menilai, sinergi yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara di bawah “komando” Menteri Rini Soemarno berbahaya. Hal itu, bisa menjadi monopoli.

Karena, menurut Nasril Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga pernah menyatakan, Sinergi BUMN telah bersifat monopolistis. Berbicara di sela-sela seleksi anggota KPPU di gedung DPR, Kamis (28/3) Nasril menyebutkan monopoli BUMN tampak dalam proyek infrastruktur.

Menurut anggota Fraksi PAN ini, sinergi BUMN membuat kolaps ribuan kontraktor swasta. “Monopoli ini berbahaya. Bisa merusak perekonomian,” katanya.

Sementara, Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto juga menganggao sinergi BUMN di proyek infrastruktur cenderung monopolistis. “BUMN habis-habisan mengambil semua pekerjaan karena ditugaskan menterinya mengejar kentungan tanpa berpikir keadilan,” ujar Darmadi.

Anggota FPDI Perjuangan ini mendesak agar swasta diberi kesempatan bersaing dalam proyek infrastruktur. Sementara Mohamad Hekal dari Fraksi Partai Gerindra meminta peran swasta diperbesar.

“Hubungan bisnis BUMN dan swasta juga harus dibenahi. Bayar tepat waktu dan beri margin keuntungan lebih baik,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang