Jakarta, Aktual.com — Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) merupakan kesempatan meraih prestasi terbaik ketika masih menjadi siswa atau siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari puluhan ribu anak SMA di seluruh Indonesia, hanya 68 yang terpilih setiap tahunnya untuk mengibarkan bendera pusaka Merah Putih setiap tanggal 17 Agustus 1945.

Della Elvira Herlika menjadi salah satu yang beruntung menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada tahun 2015 ini. Dia merupakan perwakilan dari kota Lampung. Terpilih menjadi salah satu pasukan Paskibraka merupakan anugerah baginya. Hal itu diungkapkan oleh Della usai latihan persiapan pengibaran Kemerdekaan menyambut HUT RI ke-70 pada 17 Agustus mendatang.

“Aku nggak sangka, tahun lalu, aku masih mengibarkan bendera jadi pasukan 45 di sekolah. Dan, hanya menonton dari lobby sekolah pengibaran bendera di Istana melalui TV. Tetapi sekarang, aku disini, di Cibubur latihan untuk upacara 17 Agustus 2015. Nggak sangka, seneng, bangga, anugerah banget. Karena aku bukan nonton lagi, tapi aku juga ngibarin,” ujar Della yang masih mengenakan seragam Paskibra, di Jakarta Timur, Senin (10/8)

Della kembali mengisahkan, pengalamannya ketika masuk sebagai anggota Paskibra tingkat Nasional. Dimana dirinya banyak pelajaran yang ia dapat selama meraih pendidikan di Cibubur.

“Selama saya meraih pendidikan di tingkat Kabupaten, jelas berbeda pelatihannya. di sini (Nasional) sangat disiplin ketat. Tetapi untuk masalah hukuman, kalau ditingkat sebelumnya, hukumannya aneh-aneh. Ada yang disuruh makan roti dalam hitungan 5 detik, macem-macem, kalau di sini, semua ada waktunya, makan, istirahat dan snack pun ada waktunya, lebih tertata saja,” ungkap Della menjelaskan.

Della mengatakan, bahwa motivasinya hingga seperti sekarang ini yaitu, didorong oleh saudara sepupunya yang melihat tinggi tubuh dirinya mencapai 175cm.

“Awalnya saya memang tidak tertarik menjadi Paskibra. Namun, berkat dorongan dari kakak sepupu saya, yang mengatakan bahwa saya itu tinggi, Akhirnya saya pun mengikuti Paskibra tingkat kota, dan saya lulus. Lalu pelatih disana yakin bahwa saya akan terpilih menjadi nasional. Dan, saya pun bersama empat orang dari daerah saya di Lampung mengikuti serangkaian tes sperti psikotest dan tes Kebugaran, dan saya pun terpilih,” urainya dengan sumringah.

Artikel ini ditulis oleh: